HIDUP MENJADI CERITA
Trending

LIVE IN ASYIK; PERAYAAN PUNCAK PRA-IYD MEGAH DAN MERIAH

Komisi Kepemudaan Keuskupan Denpasar tuntas menyelenggarakan Pra Indonesian Youth Day (IYD), sebagai persiapan menuju even akbar Orang Muda Katolik Indonesia yaitu IYD III yang akan dilaksanakan di Keuskupan Agung Palembang, 26 – 30 Juni 2023.

Dua agenda utama yang diselenggarakan Komkep Keuskupan Denpasar dalam mengisi Pra-IYD yaitu Live In bagi para peserta IYD III Keuskupan Denpasar yang akan berangkat ke Palembang dan perayaan puncak Pra IYD yang diisi pentas kreasi orang muda yang dikemas dalam tema ‘joyful day’, yang dilanjutkan dengan Misa akbar OMK Keuskupan Denpasar.

Live In peserta IYD III, dilaksanakan selama tiga hari, 21 – 23 April 2023. Ada 4 paroki yang dipilih menjadi tuan rumah live in, yaitu Paroki St. Petrus Monang-Maning Denpasar, Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Nusa Dua, Paroki St. Theresia Tangeb dan Paroki St. Maria Immaculata Tabanan.

Sebelum menunju paroki live in, peserta terlebih dahulu mengikuti pembekalan yang dilaksanakan di Aula Keuskupan Denpasar, Jumat, 21 April 2023. Acara pembekalan ini, juga diisi dengan acara perkenanalan, serta game-game menarik yang dipandu Atanasius Rato (alumni IYD I dan II). Pembekalan disampaikan sendiri oleh Ketua Komkep RD. Rony Alfridus Bere Lelo.

Acara pembekalan dimulai pukul 09.00 – 13.00 Wita. Setelah mengikuti seluruh rangkaian acara, para peserta kemudian dijemput oleh panitia live in dari 4 paroki dan langsung berkegiatan dan berdinamika dengan OMK setempat.

Para peserta memiliki kesan yang sangat menyenangkan selama live in di rumah-rumah umat selama tiga hari itu. Sebagian besar peserta mengaku mengalami live in yang menyenangkan dan penuh sukacita. Mereka sangat menikmati hidup bersama dengan keluarga baru serta aneka kegiatan yang mengasyikan yang telah diagendakan dengan baik oleh panitia live in di paroki masing-masing.

Koming dari Paroki Kulibul dan Berly dari Paroki Tangeb yang sama-sama live di Nusa Dua mengungkapkan sukacita dan kegembiraannya hidup bersama keluarga baru yang menyenangkan.

Hal senada diungkapkan Melinda dari Paroki St. Petrus Denpasar yang live in di Paroki Tabanan, Angel dari Paroki Dompu yang live in di Paroki St. Petrus Denpasar dan Eka dari Paroki Kuta yang live in di Paroki St. Theresia Tangeb.

Selama live in, selain melakukan hal-hal bersifat rutinitas di keluarga masing-masing, para peserta juga mengikuti acara kebersamaan dengan OMK setempat. Ada perayaan Ekaristi di gereja, ikut doa novena bersama, acara rekreasi dan games, pembuatan Salib Pra-IYD untuk masing-masing paroki, makan bersama dan kegiatan kebersamaan lainnya.

Para orang tua asuh juga sangat bergembira mendapat keluarga baru. Mereka menyambut peserta IYD dengan sangat ramah serta menerima mereka seperti anak sendiri. Ini diakui, antara lain oleh Pak Jefri dan Pak Mario di paroki MBSB Nusa Dua dan tentu kesan mereka mewakili orang tua asuh lainnya.

“Kegiatan live in ini sangat bagus agar anak-anak muda memiliki pengalaman baru dengan keluarga baru. Anak asuh saya Edward begitu datang, langsung menawari diri mencuci motor di rumah sebelum dipakai. Kami bangga dipercaya menjadi orang tua asuh bagi peserta live in,” ungkap Pak Jefri, yang pernah bergabung menjadi Tim Kerja Komkep Keuskupan Denpasar beberapa tahun silam.

Pak Mario, bersaksi bahwa dengan kehadiran anak asuh yang live in di rumahnya, membuat Pak Mario, kembali tergugah untuk hadir misa di gereja, setelah selama tiga tahun, sejak pandemi covid 19 hampir tidak mucul ke gereja.

“Ini adalah titik balik bagi saya untuk kembali hadir di gereja,” kata Pak Mario, seraya berjanji untuk rajin kembali ke gereja. Pak Mario berterima kasih kepada Berly (peserta live in di rumahnya) yang mengajaknya untuk mengantar dia ke gereja mengikuti misa Jumat sore. Terima kasih yang sama juga disampaikannya kepada panitia live in paroki maupun Komkep yang menyelenggarakan live in Pra-IYD ini.

Setiap peserta live in diberikan tugas dengan membuat refleksi harian secara pribadi terkait pengalaman dan nilai hidup yang bisa dipetik selama live in. Juga ada refleksi kelompok peserta live in dalam bentuk penulisan Essai.

PERAYAAN PUNCAK MEGAH

Perayaan puncak IYD III dilaksanakan di Gereja Yesus Gembala Yang Baik (YGYB) Ubung, Denpasar, Paroki St. Yoseph, Minggu, 23 April 2023.

Setelah tiga hari melaksanakan live in di paroki, peserta IYD III bersama OMK dari paroki live in, berkumpul bersama ratusan OMK lainnya, di gereja YGYB Ubung.

Sekitar 800-an OMK dari seluruh paroki/stasi se-Keuskupan Denpasar hadir dalam perayaan puncak Pra-IYD yang berpusat di gereja itu.

Perayaan puncak ini begitu megah, semarak dan meriah. Didahului dengan pentas kreasi “joyful day” dengan acara-acara menarik persembahan dari masing-masing Dekenat. Acara joyful day ini dibuka dengan doa oleh Ketua Komkep RD. Rony Alfridus Bere Lelo, dilanjutkan laporan Ketua Panitia sekaligus Ketua Kontingen IYD III Keuskupan Denpasar Merry Rosari.

Selaras dengan tema Pra IYD “Bangkit dan Bersaksi” , Merry mengungkapkan bahwa perayaan joyful day yang dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi, merupakan momentum bagi orang muda bergegas bangkit dan menjadi Saksi Kristus, setelah sempat terpuruk akibat pandemi covid 19 selama tiga tahun terakhir.

“Ini adalah perjumpaan akbar pertama OMK Keuskupan Denpasar, setelah tiga tahun kita mengalami situasi sulit akibat covid 19,” kata Merry Rosari.

Pastor Paroki St. Yoseph Denpasar P. Yohanes Nyoman Madia Adnyana, SVD, selaku tuan rumah menyambut penuh sukacita kehadiran orang muda dari seluruh Keuskupan Denpasar di paroki yang digembalakannya, baik yang di Bali maupun dari NTB.

Pater Yan, demikian akrab disapa, memotivasi orang muda itu untuk mengembangkan diri sekaligus tidak lelah melayani Tuhan sesuai potensi masing-masing serta berani menjadi saksi Kristus di tengah dunia.

Usai sapaan kasih, acara dilanjutkan dengan acara-acara kreasi seni orang muda. Ada musikalitas puisi, ada drama, tarian maupun full band, dll. Acara joyfull day berlangsung megah dan semarak di aula St. Yoseph dengan dukungan sarana-prasarana yang memadai.

Selain disaksikan ratusan orang muda yang hadir, sejumlah imam, frater, orang tua asuh dari paroki live in, serta undangan lainnya memadati aula tersebut.

Acara ini berlangsung dari pukul 14.00 – 15.30 Wita. Usai larut dalam sukacita itu, perayaan dilanjutkan dengan Misa OMK Keuskupan Denpasar. Misa dipimpin oleh Gembala Tertinggi Keuskupan Denpasar, Mgr. Silvester San, didampingi 12 orang imam yang hadir.

Didahului pemberkatan Salib IYD oleh Bapak Uskup bersama para imam yang hadir di ruang Sakrasti Gereja YGYB, kemudian dilanjutkan dengan perarakan yang begitu meriah menuju gereja.

Ada tiga titik start perarakan. Dari Sakrasti antara lain Bapak Uskup, para Imam, Misdinar dan pembawa Salib IYD. Kemudian titik kedua berangkat dari aula St. Yoseph yaitu para peserta IYD III. Ada Salib kecil yang merupakan Salib Pra IYD ikut diarak dari titik kedua.

Sementara titik ketiga adalah penabuh gamelan yang sudah siap di depan jalan yang dilalui para perarak baik dari sakrasti maupun dari aula.

Dengan iringan gamelan Bali (lengkap) yang ditabuh oleh gabungan orang muda paroki Tatubakul (Tangeb, Tuka, Babakan dan Kulibul), perarakan itu begitu sakral, agung, sangat meriah dan artistik. Di depan tangga mau masuk gereja, perwakilan seluruh paroki/stasi telah berbaris di kiri kanan sambil melambaikan bendera, seperti bendera merah putih, bendera Keuskupan Denpasar, bendera Komkep dan bendera seluruh paroki/stasi. Suasan menjadi semakin semarak.

Para penabuh yang berhenti sampai di depan gerbang gereja tetap membunyikan gamelannya mengiringi para perarak hingga tiba di altar gereja. Misa kemudian berlangsung seperti biasanya.

Misa akbar orang muda ini diiringi koor dari OMK Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta. Petugas liturgi lainnya adalah OMK dari paroki/stasi lain yang telah ditunjuk oleh panitia.

MGR. SAN: OMK PENTING UNTUK GEREJA

Bapak Uskup Denpasar, Mgr. Silvester San, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Gereja selalu memberikan perhatian bagi orang muda. Orang muda itu, kata Mgr. San, sangat penting bagi Gereja.

Menurut Bapak Uskup, orang muda tidak bisa diremehkan, mereka memiliki peran penting dan merupakan masa depan bagi Gereja. Kegiatan gebyar seperti IYD yang didahului dengan Pra-IYD, katanya, pasti sangat berguna untuk membangkitkan semangat orang muda.

“Ini bentuk perhatian Gereja pada orang muda. Paus sangat memberikan perhatian pada orang muda melalui World Youth Day. Demikian pula di tingkat Asia, ada Asian Youth Day (AYD) lalu IYD dan juga di tingkat keuskupan seperti di keuskupan kita ada jumpa Orang Muda Katolik (JOMK),” kata Mgr San.

Menurut Mgr. San, adanya perayaan Pra IYD dengan kegiatan akbar seperti ini, karena yang akan berangkat ke IYD terbatas, tidak mungkin semuanya bisa ikut.

Bapak Uskup berpesan, “Yang tidak pergi jangan kecewa. Pra-IYD ini sudah memberikan gambaran sedikit banyak situasi dan gebyar puncak IYD yang akan menghadirkan ribuan orang muda dari seluruh Indonesia nanti.”

Sebagai informasi, dari Keuskupan Denpasar yang akan mengikuti IYD III di Palembang ada 54 orang, terdiri dari 48 peserta, 5 pendamping dari 1 orang imam.

Di sisi lain, Bapak Uskup meminta orang muda untuk aktif dalam pelayanan rutin di gereja sekaligus mengikuti pembinaan-pembinaan orang muda demi pengembangan orang muda sendiri.

Dikatakan, kegiatan akbar seperti IYD atau JOMK dilaksanakan secara periodik, lima tahun dan empat tahun sekali. Tetapi di paroki, harus dilakukan secara rutin, sehari-hari orang muda bertemu, terlibat aktif dalam pelayanan di gereja, lingkungan maupun di KBG.

“Pastor Paroki dan Stasi hendaknya selalu memberikan perhatian pada orang muda, demikian pula di Lingkungan dan KBG. Komunitas OMK adalah komunitas kebersamaan, persaudaraan, kesetiakawanan. Dengan kebersamaan itu mereka dapat melayani dengan maksimal. Kalau orang muda melaksanakan pelayanan secara bersama-sama pasti akan maksimal,” kata Mgr. San.

Orang muda , lanjut Mgr. San, adalah generasi yang memiliki potensi menjadi pemimpin. “Oleh karena itu kembangkan terus potensi dirimu dengan membekali dan menempa diri dengan mengikuti aneka pembinaan dan pelatihan yang bermanfaat,” pungkas Bapak Uskup.

Sambutan sebelumnya disampaikan Ketua Komisi Kepemudaan RD. Rony Alfridus Bere Lelo. Romo Rony dalam sapaan singkat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Uskup dan semua pihak yang turut mendukung menyukesekan kegiatan ini dengan caranya masing-masing.

Usai sambutan dilanjutkan dengan berkat perutusan kepada peserta dan pendamping yang akan berangkat ke Palembang lalu berkat perutusan untuk semua yang hadir.

Kemudian setelah misa, dilakukan sesi foto dan pengambilan video seluruh OMK yang hadir, bersama Bapak Uskup, para imam dan undangan. Sesi ini cukup heboh.

Selanjutnya peserta turun ke basemen gereja untuk makan malam. Acara berlanjut dengan ramah tamah berupa menari bersama hingga mendekati pukul 22.00 Wita.

Keberhasilan Pra IYD III Keuskupan Denpasar, tidak lepas dari kerja keras dan koordinasi Team Kerja Keuskupan Denpasar: ada Merry, Elen, Heldy, Fame, Berdy serta Ketua dan Sekretaris Komkep yang berkolaborasi dan bersinergi dengan para aktivis OMK dari berbagai paroki/Stasi baik yang di Bali maupun NTB yang tergabung dalam kepanitiaan Pra-IYD III serta pihak-pihak lainnya yang telah berkontribusi dengan caranya masing-masing, terutama tuan rumah perayaan puncak Pra-IYD Paroki St. Yoseph dan paroki-paroki live in.***

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close