CERBUNG ROHANI

LAYANG-LAYANG DI KAKI SALIB

EPISODE DUA PULUH TIGA

XXIII

Hari ini Dayu memperoleh cuti dari kantornya.Ia manfaatkan waktu cutinya untuk mengurus perpanjangan STNK mobil di Kantor Samsat Denpasar.Masa berlaku akan berakhir sehari lagi.Dayu mengajak Maria ikut.
“ Sayang,ikut mama ke Kantor Samsat.”
“ Ada urusan apa mama?”
“ Mau samsat mobil.”
“ Siap mama.Aku ikut.”

Di kantor Samsat terpaksa harus antrean. Maria pamit pada Dayu ke kantin yang terletak di kompleks Kantor Samsat itu. Ia ingin menikmati es buah. Dayu membolehkannya.Tak berapa lama seorang laki-laki duduk di kursi dekat Dayu.Ia terus memandang Dayu. Pandangan laki-laki itu membuat Dayu kikuk.Dayu heran mengapa laki-laki itu terus memandangnya.
“ Mengapa pak terus memandangku?”

Dayu beranikan diri bertanya pada lelaki itu.Lelaki itu memandangnya sambil tersenyum.
“ Maaf.Sepertinya aku pernah melihat wajah ibu.”
“ Pernah melihatku? Dimana?”
“ Ya, aku pernah melihat.Ibu bernama Dayu?”
“ Betul aku Dayu.”
“ Menikah dengan laki-laki Flores bernama Agas?”
“ Bapak tahu dari siapa?”

Percakapan mereka terhenti karena nomor antrean Dayu sudah dipanggil.Dayu pamit pada laki-laki itu.Tetapi laki-laki itu memintanya agar setelah urusan selesai menunggunya di kantin.Ada hal penting yang perlu ia bicarakan.

Usai urusan samsat Dayu menunggu laki-laki itu di kantin.Dayu katakan pada Maria ada seorang laki-laki ingin menyampaikan hal penting.
“ Hal penting apa mama?”
“ Entahlah.”
“ Mungkin dia naksir mama.”

Maria tertawa.Dayu mencubit pipinya sambil bergumam.Canda antara ibu dan anak yang selalu mengesankan.
“ Mulai godain mama ya?”
“ Siapa tahu mama. Dia mau ungkapkan isi hati.”
“ Ah kamu Maria.”
“ Cuma bercanda mama.”
“ Mama tahu itu.”

Lelaki itu pun muncul di Kantin.Tampak ia sangat gembira. Ia duduk berhadapan dengan Dayu. Sejenak ia memandang Maria.
“ Ini putrinya?”
“ Betul sekali.”
“ Namanya Maria?”
“ Mengapa bapak tahu semua?”
“ Ya aku tahu dari pak Agas.Suamimu dan ayah dari Maria.”

Dayu terkesiap.Jantungnya berdegub kencang.Dayu melihat Maria pun sama.Terkejut ketika laki-laki itu menyebut nama Agas.
“ Bapak bertemu mas Agas dimana?”
“ Di Cannbera Australia.”
“ Kapan bapak bertemu dia?”
“ Sepuluh tahun lalu.”

Laki-laki itu memperkenalkan diri.Namanya Gunadi.Ia berceritera tentang Agas dan dirinya ketika berada di Negara tempat mereka bekerja bersama.Sepuluh tahun lalu Agas mengajaknya bekerja di kantor tour and travel yang baru saja dirintis.Suatu malam keduanya menghadiri sebuah pesta ulang tahun seorang teman sampai tengah malam.

Dalam perjalanan pulang keduanya dirampok.Agas yang mahir bela diri melumpuhkan perampok itu.Tendangan kakinya mengenai bagian hati perampok itu. Perampok itu roboh dan tak bangun lagi.
“ Pak Agas menelpon polisi yang segera datang ke tempat kejadian.Setelah polisi olah tempat kejadian diketahui perampok itu telah meninggal dunia.”

Lelaki itu menatap Dayu yang tetap tenang. Maria pun tenang.
“Polisi menggiring kami ke kantornya.Karena tak ada barang yang dirampas oleh perampok polisi menetapkan kami berdua melakukan perampokan disertai penghilangan nyawa.”
“ Ya Tuhan.Selanjutnya bagaimana?”
“ Kami diproses secara hukum.Pak Agas dipenjara 12 tahun dan aku 8 tahun.Dua tahun lalu aku bebas.Pak Agus akan bebas dari penjara dua tahun lagi.”

Pak Gunadi menuturkan mereka dipenjarakan di penjara yang sama dan menempati ruang yang sama.Untuk membunuh rasa jenuh mereka mengisi waktu dengan berdoa dan membaca kitab suci.Juga berceritera tentang keluarga masing-masing.
“ Itulah sebabnya aku katakan pernah melihat ibu Dayu.Aku pernah melihat foto diri ibu Dayu dan Maria waktu usia dua belas tahun yang selalu disimpan pak Agas dalam dompet.Kalau pak Agas rindu ia akan menatap foto kalian dan meluruhkan air mata.”
“ Jadi mas Agas dipenjara? Pantas sepuluh tahun tak ada kabar.”
“ Di penjara tak bisa keluar.Tak bisa telpon.Karena kami orang asing jadi tak ada yang berkunjung.Kami akan sangat gembira kalau ada kunjungan pastor dan beberapa umat untuk perayaan ekaristi di penjara.”
“ Ya Tuhan,terima kasih untuk kasih karunia-Mu. Sekarang aku tahu mas Agas dimana.”
“ Dua tahun lagi pak Agas pasti dibebaskan.”
“ Terima kasih.Bapak telah bersama ayah saya selama di penjara.” Suara Maria bergetar.
“ Baik nona cantik.Berdoalah terus untuk mohon kekuatan dan rahmat ketabahan bagi ayahmu.”

Mereka berpisah di kantin itu.Dayu memberinya alamat dan nomor handpon.Dayu berpesan kalau membutuhkan sesuatu datang ke rumah di Penatih Dangin Puri.Pak Gunadi menerima dengan wajah gembira.Lalu ia pamit dan melangkah pergi.

Dayu dan Maria saling berpandangan.Maria memeluk ibunya.Ia benamkan kepalanya di dada Dayu.Lalu ia menghapus air matanya dengan tisu.Mengucapkan terima kasih pada Tuhan.
“ Terima kasih Tuhan Yesus. Terima kasih bundaku Maria. Doaku terjawab. Sekarang aku tahu di mana ayah.Aku akan menunggunya.Suatu saat pertemuanku dengan ayah harus membuatnya bangga.”
“ Ayo kita pulang sayang.”

Kepastian tentang keberadaan Agas di penjara membuat dayu dan Maria dapat tersenyum lega.Sebab selama sepuluh tahun keberadaan Agas adalah misteri. Hanya tahu ia ada di Australia tanpa tahu bagaimana keadaannya. Tanpa tahu dia bekerja dimana.Dayu dapat membayangkan penjara sebagai tempat paling menyiksa bagi Agas.

Dayu bersyukur karena doa-doa yang tiada henti dikabulkan Tuhan.Benar apa yang dikatakan kitab suci. 1 Yohanes 5:14 mengatakan; Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Injil Markus 11:24 mengatakan;Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dayu sungguh percaya doa-doanya selama ini didengar Tuhan. Dan Tuhan telah mengabulkan seperti ia rasakan saat ini. ***bersambung

Show More

Agust G. Thuru

Lahir di Maghilewa Inerie Ngada Flores, NTT. Alumni STKIP Widya Yuwwana Madiun. Pimred Tabloid Mentik. Alamat: Jl. Hayam Wuruk Gg 181 No 4 Denpasar, HP/WA: 081337769252 - email: agusthuru@gmail.com.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close