
Hampir setiap malam Agas menelpon Dayu dan Maria. Kebiasaan itu dilakukannya sejak bulan pertama sampai bulan kelima.Tapi setelah itu Agas tak lagi menelpon atau mengirim washaap.Semula Dayu berpikir mungkin Agas sibuk dengan pekerjaannya.Tetapi setelah berbulan-bulan Agus tak menelpon Dayu mulai bertanya-tanya.Apa yang telah terjadi sehingga Agas tak menelpon.
Dayu mencoba menghubungi nomor kontak Agas.Tetapi nomor kontak Agas tak bisa dihubungi lagi.Dayu terus menunggu mungkin Agas akan menelponnya.Tapi tiga tahun telah berlalu Agas tidak juga menelpon.Saat itu muncul kemarahan.
Dayu merasa Agas telah mengkhianati janji perkawinan yang diucapkan di depan altar Tuhan.Dayu kecewa pada Agas.Laki-laki yang sangat ia kagumi itu ternyata menyia-nyiakan cintanya.Tiga tahun sudah Agas mengabaikan Dayu dan Maria.
Malam ini Dayu menerima telpon dari seseorang.Dia mengaku sedang berada di Australia. Ia sering berurusan dengan perusahaan tempat Agas bekerja.
“ Anda bernama ibu Dayu?” Suara seorang laki-laki dalam telpon tersebut.
“ Betul saya Dayu.”
“ Anda tinggal di Bali Indonesia?”
“ Betul.”
“ Anda punya seorang putri bernama Maria?”
“ Ya betul.”
“ Anda sudah tiga tahun menunggu kabar dari suamimu yang menghilang.”
“ Apakah anda tahu keberadaan suamiku?”
Lelaki dalam telpon itu tertawa. Ia mengatakan Dayu sebagai istri yang terlalu lugu.Istri yang percaya suami setia pada hal kenyataan sebaliknya.
“ Suami Anda Agas kan?”
“ Betul.”
“ Dia sudah tiga tahun tidak ada kabar keberadaannya padamu. Betul begitu?”
“ Betul.Aku telah tiga tahun kehilangan kontak dengan mas Agus.”
Lelaki dalam telpon itu menyampaikan pada Dayu apa yang dibuat Agas di negara tempat ia bekerja.Ia mengatakan Agas telah menikah dengan seorang perempuan kaya raya di negara itu. Mereka hidup bahagia di sebuah apartemen mewah. Dari perkawinan itu telah lahir seorang putra berusia dua tahun.
“ Aku bertindak sebagai wali nikahnya tiga tahun lalu. Sekarang mereka hidup bahagia.”
“ Anda mengatakan kebenaran?” Tanya Dayu.
“ Tentu ibu Dayu. Masa aku bohong? Agas kini memiliki segala-galanya. Istri yang cantik, anak yang sehat dan kemewahan yang pasti diinginkan siapa saja.”
Dayu mematikan handphonnya.Ia bertanya dalam hati setega itukah Agas perlakukan dirinya dan Maria? Serendah itukah ketangguhan iman Agas sehingga begitu mudah tergoda oleh tawaran kemewahan.Saat itulah kemarahan pada Agas mulai semakin tumbuh. Mulai menggerogoti perasaan. Mulai merusak kepercayaan.
Namun Dayu teringat nasihat romo Subhaga saat mereka menikah. Jangan percaya pada gosip sebab hasil dari gosip selalu merusak kepercayaan dan menyakiti perasaan. Gosip seringkali tanpa berdasarkan kebenaran yang sepenuhnya. Jika menghadapi gosip maka carilah kebenaran pada kitab suci. Firman Tuhan mengingatkan untuk menjauh dari orang-orang yang bergosip dan menjaga kata-kata ketika bicara tentang orang lain.
Dayu teringat apa yang dikatakan Efesus 4:29; Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Keluaran 23:1 juga menegaskan; Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar. Amsal 18:6-7 mengatakan; Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan dan mulutnya berseru meminta pukulan. Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.
Dayu merasa diteguhkan.Ia harus kuat dan tak boleh begitu mudah percaya pada informasi yang masuk dari orang yang tak dikenal.Mungkin ia harus bertindak seperti yang dilakukan rasul Tomas seperti tertulis dalam Injil Yohanes 20:25; Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka:“Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya,sekali-kali aku tidak akan percaya.
Gosip yang baru saja diterima melalui telpon berasal dari orang yang tak dikenalnya.Mungkin orang itu ada di Denpasar dan pura-pura mengaku berada di negara tempat Agas bekerja.Tujuannya pasti yakni agar Dayu percaya dan segera meninggalkan Agas. Jika itu tujuan yang ingin dicapai oleh penelpon Dayu tak akan percaya.
Dayu tahu imannya sedang diuji. Kesetiaannya kepada Yesus sedang ditantang. Dayu ingat apa yang ditulis dalam Yakobus 1:2-4; Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tidak kekurangan apa pun.
Ujian hidup bagi Dayu adalah nyata. Tetapi ia dipaksa untuk menghadapi setiap ujian itu dengan sikap hati yang berisi sukacita. Dayu yakin setiap ujian iman yang dihadapinya membantu kehidupan rohaninya menjadi dewasa, utuh dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Dayu percaya Allah mengubah hidupnya melalui pencobaan-pencobaan untuk membuatnya menjadi semakin serupa dengan Yesus Kristus.***bersambung