LINTAS KOMISIPUSAT PASTORAL
Trending

KONSOLIDASI RASUL AWAM DBB; JANGAN HANYA JADI KOMENTATOR, JADILAH AKTOR POLITIK

Menyambut tahun politik yang sudah start dari tahun 2023 ini, Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Keuskupan Denpasar, terus bergerak dengan mengumpulkan para rasul awam Katolik untuk diberikan pendidikan politik umat dalam giat “Konsolidasi Rasul Awam.”

Setelah melaksanakan konsolidasi untuk para rasul awam di Dekenat Bali Timur pada 27 Februari 2023 lalu, Tim Kerja komisi ini bergerak ke Bali Barat untuk mengadakan kegiatan yang sama bagi para rasul awam paroki-paroki se-Dekenat Bali Barat.

Kegiatan di Dekenat Bali Barat (DBB), berlangsung di aula pastoran Paroki St. Petrus Negara, Minggu (5/3/2023) seusai misa.

Peserta kegiatan ini merupakan utusan dari lima paroki yang ada di dekenat tersebut, terdiri dari Koordinator Bidang Pendidikan Umat, Seksi Kerasulan Awam, serta Seksi Kepemudaan maupun tokoh umat lainnya.

Jumlahnya lebih dari 40 orang dan sekitar 30% adalah Orang Muda Katolik. Kehadiran orang muda yang cukup banyak dalam kegiatan ini tentu menjadi keistimewaa tersendiri, mengingat mereka adalah Kader Gereja dan Bangsa yang perlu terus diisi dan dimotivasi supaya terpanggil di bidang politik maupun keterlibatan dalam ruang publik lainnya.

Kiri ke kanan: Rm. Eman, Hiro (moderator), Roby Dewantara

Kegiatan tersebut dibuka oleh Deken Bali Barat RD. Agustinus Sugiyarto. Dalam sambutannya, Romo Deken berharap agar dengan pembinaan dan konsolidasi ini, akan semakin banyak yang tergerak dan terpanggil untuk mau berjuang di bidang politik termasuk berminat menjadi caleg.

Di samping itu, Romo Agus – demikian biasa disapa – juga berpesan agar para aktivis Gereja perlu membangun sinergi dan strategi jika ada dari umat yang maju sebagai caleg, lebih khusus memikirkan bagaimana jika dari satu dapil ada lebih dari satu caleg.

“Kalau kita hanya mau rebut dan ribut sendiri ke dalam apalagi secara statistik jumlah kita sangat kecil, maka peluang itu mudah direbut orang lain,” ingatnya.

Menurut Romo Agus, dengan kenyataan bahwa umat Katolik kecil, tentu hanya mengandalkan suara umat hampir mustahil, maka diperlukan membangun jaringan dan relasi yang luas di tengah masyarakat dengan menghadirkan atau melibatkan diri dalam berbagai lini kehidupan. Di samping itu, kendati dia seorang Katolik sekalipun, rekam jejaknya (track record) tetap harus dicermati.

Sementara itu, Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Denpasar,yang juga Pastor Paroki St. Petrus Negara, RD. Martinus Emanuel Ano, dalam sapaan dan sambutan sebelumnya menegaskan pentingnya partisipasi Gereja Katolik, baik keterlibatan rasul awam dalam bidang politik maupun dalam upaya-upaya menyukseskan Pemilu 2024 dan pesta demokrasi lainnya.

Menyadari pentingnya keterlibatan di bidang politik bagi kaum awam, kata Romo Eman, menjadi tujuan diadakannya pembinaan bidang politik umat melalui konsolidasi rasul awam ini.

Dikatakan Romo Eman – demikian akrab disapa – Gereja Katolik, selalu mendorong rasul-rasul awam untuk terlibat di bidang politik baik menjadi anggota atau pengurus Parpol maupun menjadi caleg, terutama bagi mereka yang tidak terikat oleh aturan tertentu. Sementara bagi Imam/biarawan/biarawati, atau abdi negara yang masih aktif seperti PNS, TNI, Polri,dll tentu tidak boleh.

“Di luar profesi itu silahkan untuk mengambil bagian,” katanya, seraya menegaskan, “Kita jangan merasa cukup hanya menjadi komentator politik saja, tetapi ayo masuk ke dalam system, jadilah aktor politik.”

 

Romo Eman juga mengingatkan, tidak kalah penting, walau tidak terlibat dalam politik praktis, tetapi harus membangun jaringan atau relasi yang baik dengan para aktor politik atau siapapun yang berkehendak baik, sebab melalui mereka itu aspirasi dan harapan kita dapat disalurkan.

POLITIK ITU SUCI

Agenda utama dari konsolidasi ini antara lain diberikan pencerahan oleh Tim dari Komisi Kerawam dengan dua topik pembicaraan yaitu mengenai “Spiritualitas Rasul Awal dalam Panggilannya di Bidang Politik” dan bagian kedua menyangkut Informasi Seputar Pemilu 2024, terkait Daerah Pemilihan khususnya di Bali.

Sesi pertama dengan mitra diskusi Ketua Komisi Kerawam RD. Martinus Emanuel Ano, menyampaikan tentang Spiritualitas Rasul Awam. Menurut Rm. Eman, berpolitik itu merupakan harapan Gereja di tengah dunia.

Dikatakan Romo Eman bahwa politik itu suci sebab tujuan mulia dari berpolitik itu terciptanya kesejahteraan umum (bonum commune).

Deken Bali Barat RD. Agustinus Sugiyarto

“Kalau ada yang beranggapan politik itu kotor, itu keliru. Politik kotor itu lebih karena perbuatan para aktor politik yang memanfaatkan kekuasaan politik yang dimiliki untuk memenuhi nafsu dan kepentingan diri dan kelompoknya dengan melakukan korupsi, bermain curang, menyingkirkan orang lain, serta tindakan kotor lainnya,” katanya.

Untuk itu, Romo Eman, mengingatkan para rasul awam Katolik yang teribat dalam dunia politik maupun ruang publik lainnya seperti di lembaga pemerintahan atau lembaga negara yang ada supaya melangkah dengan spirit Gereja yang merupakan spiritualitas Yesus sendiri, yaitu bagaimana menghayati ajaran Yesus maupun nilai-nilai kekatolikan.

Spirit itu, imbuh Rm. Eman, adalah roh yang menggerakkan. Yesus sendiri sungguh menekankan pentingnya spiritualitas kehadiran, termasuk hadir di tengah situasi dunia yang tidak diinginkan.

“Pergilah, Aku mengutus kamu seperti anak domba di tengah serigala,” kata Romo Eman, sambil menegaskan bahwa ini adalah salah satu perintah sekaligus spirit Yesus untuk para para murid dan kepada seluruh pengikutNya.

“Sebagai pengikut Yesus, kita ibarat domba yang diutus ke tengah serigala, kita tidak perlu takut dan Yesus membekali kita supaya cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Dalam konteks kita, kata cerdik bisa dimaknai sebagai cerdas terdidik. Lagi pula kita tidak perlu takut sebab Yesus berjanji akan selalu menyertai kita sampai akhir zaman,” katanya.

Ketua Komker Rm. Eman (kiri), Hiro selaku moderator (tengah) dan Kustati sebagai Notulis

Yesus juga meminta setiap pengikutNya untuk menjadi Garam dan Terang Dunia. Artinya, seorang Katolik harus memiliki kualitas tertentu di atas rata-rata sehingga keberadaannya dirasakan maanfaatnya dan menjadi penuntun atau mampu menginspirasi orang lain.

Sesi kedua mengenai informasi seputar Pemilu 2024, khususnya terkait dengan Daerah Pemilihan serta jumlah kursi yang diperebutkan untuk Provinsi Bali, mulai dari quota utuk DPR-RI maupun pembagian Dapil dan jumlah kursi yang diperebut, baik untuk DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Sesi kedua ini disampaikan Nyoman Rony Dewantara, salah seorang anggota Tim Kerawam Keuskupan Denpasar. Menurut Roby, yang beberapa kali menghadiri sosiliasi KPUD Bali tentang Pemilu 2024 mewakili Komisi Kerawam, untuk Pemilu 2024 jumlah kursi DPR-RI untuk Bali, tetap 9 kursi.

Untuk jatah kursi DPRD Bali ada 54 kursi. Ada tiga kabupaten yang masuk dalam Dekenat Bali Barat yaitu Buleleng, Tabanan dan Jembrana. Quota untuk Dapil Buleleng 12 kursi, Tabanan 6 kursi dan Jembrana 4 kursi.

Sedangkan untuk total kursi DPRD di tiga kabupaten ini, Buleng menyediakan 45 kursi, Tabanan 40 kursi dan Jembarana 35 kursi. Total kursi ini diperebutkan oleh caleg-caleg dari beberapa Dapil sesuai quota yang ada. Dapil dibagi berdasarkan kecamatan atau gabungan kecamatan.

Menuru Roby, penting bagi setiap politisi terutama yang berniat maju sebagai Caleg untuk mengetahui pembagian Dapil berikut jumlah kursi yang diperebutkan.

“Ini supaya bagi siapa saja yang mau maju, harus paham dengan Dapilnya, berapa kursi yang diperebutkan, bagaimana peta dukungannya, berapa suara minimal yang dibutuhkan, bagaimana strategi mendapatkan dukukan, dan seterusnya,” katanya.

Dia juga mengingatkan supaya setiap caleg memahami metode perhitungan pembagian kursi. Roby, kemudian memberikan contoh cara penghitungan pembagian kursi pada Pemili 2019 dengan system proporsional terbuka.

Sementara Pemilu 2024, belum tahu apakah masih melanjutkan proporsional terbuka atau justru kembali tertutup. Kalau kembali ke proporsional tertutup, maka penentuan caleg lolos meraih kursi dewan bukan lagi berdasarkan suara terbanyak caleg jika suara parpolnya mencukupi mendapatkan kursi, tetapi ditentukan oleh nomor urut caleg atau sesuai kebijakan parpol.

Para Rasul Awam se-Dekenat Bali Barat ersama Tim Komker Keuskupan Denpasar dan Deken Bali Barat

Dalam pertemuan konsolidasi ini ada cukup banyak harapan, masukan, saran, gagasan maupun cerita pengalaman dari para peserta, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024.

Beberapa poin penting yang menjadi masukan peserta pada pertemuan ini, antara lain pentingan pendidikan kaderisasi bidang politik bagi orang muda seperti harapan Nyoman Melastika dari Gumbrih.

Melastika juga mengajak untuk terlibat sebagai penyelenggara Pemilu, termasuk mau menjadi PPS ataupun saksi. “Ini juga bagian kehadiran Gereja dalam bidang politik,” katanya.

Frans Feryk dari Negara menceritakan pengalaman pernah menjadi saksi dalam pemilu. Dia mengingatkan tugas saksi tidak hanya datang di TPS, lalu mencatat hasilnya, tetapi harus dikawal terus secara ketat sampai kecamatan jika suara itu tidak mau hilang di tengah jalan.

Rasul awam lainnya dari Negara, David, menghimbau khusus bagi politisi Katolik supaya berani tunjuk jati dirinya baik di Gereja maupun di tengah masyarakat, tanpa itu orang tidak akan mengenalnya. Hal senada diungkapkan oleh John Weking, rasul awam dari Tabanan.

Sementara Ade, dari Singaraja mengungkapkan umat Katolik itu selalu up date tentang politik, tetapi cukup susah diajak terlibat di dunia politik.

Seorang kaum muda dari Palasari, Feby, menceritakan bahwa di Palasari banyak caleg non Katolik yang masuk dan mereka melakukan aksi nyata, bahkan ada yang bekerja sama dengan OMK Palasari.

“Hal ini sangat bagus, ada karya nyata yang langsung dirasakan. Kalau ada caleg Katolik, harus perbanyak aksi nyata,” harap Feby yang menjabat Ketua OMK Paroki Palasari itu.

Fina, rasul awam perempuan dari Tabanan yang berencana ikut bertarung sebagai caleg pemilu 2024, mengungkapkan apresiasinya kepada Gereja Katolik Keuskupan Denpasar, melalui Komisi Kerawam yang melaksanakan konsolidasi seperti ini.

Hal yang sama diungkapkan Denis, seorang rasul awam di Negara yang juga mau maju caleg 2024. Dia berharap, Komker diharapkan memfasilitasi semua caleg Katolik untuk berkumpul apapun parpolnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sambutan dan penutupan oleh Deken Bali Barat. Dilanjutkan doa dan berkat serta foto bersama.***

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close