KAPOLRESTA DENPASAR: OMK HARUS PUNYA WARNA KHAS DALAM PERJUANGAN
Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, SIK, M.H., hadir sebagai salah seorang narasumber pada hari kedua Kaderisasi Orang Muda Katolik se-Bali, Jumat, 13/11/2020 pagi.
“Orang muda Katolik harus punya warna khas dalam perjuangannya, yaitu tidak lain mengedepankan Kasih, sebagai spirit perjuangan Yesus sendiri,” ungkap pria asal Sumatera Utara itu.
Kehadiran Kapolresta Jansen Panjaitan, di satu sisi mewakili Kapolda Bali yang seharus menjadi salah seorang narasumber, di sisi lain sebagai seorang Tokoh Katolik.
Sejatinya Pak Jansen, demikian akrab disapa, selaku Tokok Katolik telah diagendakan oleh Panitia untuk hadir memotivasi peserta kaderisasi Jumat sore dengan materi “Kepemimpinan Kristiani dalam Pelayanan Publik.”
Tetapi karena ada disposisi dari Kapolda untuk mewakilinya dengan materi “Keterlibatan Orang Muda dalam Membangun Keadaban Publik” maka Pak Janses, selaku Kaporesta juga memenuhi itu sehingga dalam sesi pagi ini, Kapolresta memadukan dua materi itu sekaligus.
Selaku Pejabat Polri, Kapolresta menegaskan kepada orang muda akan pentingnya peran mereka dalam membangun keadaban publik dalam Negara Kesatuan Repblik Indonesia (NKRI).
Menurut Pak Jansen, ada sejumlah alasan, mengapa Bangsa Indonesia membutuhkan orang muda.
Sejumlah alasan itu di antaranya bahwa sejarah Indonesia ini adalah sejarah orang muda, yaitu orang muda yang memiliki jiwa pembaharuan misalnya kaum muda angkatan 28, 45, 66, 98.
Alasan berikutnya bahwa orang muda memiliki kemauan untuk belajar, tidak pasif tetapi selalu dinamis serta selalu menjadi roda penggerak dalam pergerakan zaman.
Oleh karena itu, Kombes Pol. Jansen Panjaitan mengajak orang muda Katolik untuk tidak apatis dalam arus perubahan ini.
“Indonesia ini butuh anak-anak muda yang gigih dalam memperjuangkan kebenaran demi keadaban publik maupun kepentingan umum,” imbuhnya.
Sebagai seorang tokoh atau kader Katolik dalam jajaran jabatan publik, Pak Jansen mengingatkan orang muda Katolik untuk bergabung dalam organisasi termasuk aktif dalam komunitas OMK.
“Dalam berorganisasi banyak ide maupun kegiatan yang bisa dilakukan termasuk dapat melayani Tuhan dan Gereja, juga melatih dan mengasah jiwa kepemimpinan,” kata mantan Ketua Pelajar Katolik semasa SMA di suatu daerah di Sumatera Utara itu.
Sebagai seorang Kristiani, katanya dalam kepemimpinan hendaknya menjadi ‘Pelayan yang Memimpin’.
Ini adalah prinsip kepemimpinan Yesus sendiri yaitu pemimpin yang melayani,” ungkap Ayah satu orang anak yang pernah diharapkan oleh orang tuanya untuk menjadi Pastor.
Prinsip kepemimpinan Kristiani lainnya, kata Pak Jansen, antara lain menjadi Gembala yang rela berkorban, merendahkan diri (rendah hati), serta pemberi teladan. Pak Jansen dalam mengemukakan hal-hal ini disertai kutipan Nas-nas Kitab Suci.
Dengan demikian, lanjutnya, dalam keterlibatan setiap orang Katolik dalam pelayanan publik maupun dalam memperjuangkan keadaban publik haruslah berpedoman atau meneladani apa yang telah dicontohkan Yesus sendiri.
Pak Jansen yang mengaku tak pernah bercita-cita menjadi polisi bahkan dulu begitu benci dengan Polisi, lalu kemudian menjadi sangat cinta bahkan salah satu pejabat penting Polri saat ini, mengingatkan Orang Muda supaya menjadi pemimpin yang amanah, serta mampu memberikan pengaruh yang baik.
Kepada orang muda Katolik, dia berpesan, “Selain memegang prinsip-prinsip kepemimpinan Kristiani, OMK harus punya warna khas dalam perjuangan kita, yaitu ajarah Kasih. Kita diajarkan bukan hanya mengasihi sesama yang kita cintai, tetapi ‘musuh ‘pun kita kasihi. Harus mengampuni.”
Dengan mengutip Kitab Ulangan 28:13, pak Jansen menegaskan, “Tuhan mengangkat engkau menjadi kepala bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik, bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan.”
Dari kutipan ini, Pak Jansen mau mengatakan kepada orang muda bahwa Tuhan telah menyiapkan setiap pengikutNya menjadi pemimpin atau pelayan yang memimpin asalkan selalu mengikuti apa yang dikehendaki Tuhan sendiri.
Pak Jansen juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kaderisasi OMK ini.
“Bangun terus kaderisasi yang baik dan berkelanjutan. Ini adalah kegiatan yang baik dan strategis untuk menyiapkan orang muda menjadi pemimpin,” harapnya.
Pak Jansen dalam pemaparannya dimoderatori sendiri oleh Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Denpasar RD. Martinus Emanuel Ano.
Sebagai penutup Pak Jansen berpesan, “Sebagai OMK harus selalu berbuat yang baik dan memberikan yang terbaik. Dan jika tiba saat dipercaya, jadilah pelayan yang memimpin.” ***Hironimus Adil