LINTAS KOMISIPUSAT PASTORAL
Trending

HARI STUDI DEKENAT BALI TIMUR; KEKERASAN DAN KONFLIK DALAM RUMAH TANGGA

“Kekerasan dan Konflik dalam Rumah Tangga; Cara Mengatasi dan Mencegahnya.”

Demikian tema hari studi bersama yang diselenggarakan oleh Dekenat Bali Timur, Bidang Aksi Kemasyarakan (BAK) berkerjasama dengan para pastor, Tim KPP dan Seksi Keluarga Paroki/ Stasi.

Hari studi bersama ini diselenggarakan di Paroki Bunda Maria Segala Bangsa Nusa Dua, Senin, 24 April 2023 .

Acara ini menampilkan narasumber yang kompeten dalam bidangnya yaitu: RD. Dr. Dominikus Gusti Bagus Kusumuawanta; C.Prammu Hartadi,S.Psi (Psikolog) dan Pasutri Pur-Yasio(Aktivis Marriage Encounter), dengan moderator RD Vian, Pastor Paroki Kulibul.

Kegiatan diawali dengan animasi yang dipimpin oleh OMK Paroki FX Kuta untuk membangkitkan semangat para peserta dalam mengikuti hari studi bersama itu.

Setelah animasi dilanjutkan dengan sapaan dari ketua BAK Dekenat Bali Timur, RP. Oris Liko OCD.

Dalam sapaannya, Romo Oris, demikian akrab disapa, mengatakan bahwa keluarga adalah gereja rumah tangga (Ecclesia Domestika).

“Keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi anak-anak untuk belajar berdoa dan menimba nilai-nilai, kebajikan-kebajikan kristiani dari orang tuanya. Keluarga diharapkan menjadi teladan bagi anak dengan hidup dalam keharmonisan,” katanya.

Namun kenyataannya, lanjut Romo Oris, menunjukkan bahwa banyak terjadi ketidakharmonisan dalam keluarga.

Untuk itulah perlu diadakan studi bersama guna membangun kesadaran bagi para pasutri betapa pentingnya hidup harmonis.

Lalu dalam paparan materinya, ahli Hukum Gereja RD..DR. Dominikus I Gusti Bagus Kusumawanta, yang sering disapa Rm.Wanta, menegaskan kembali pentingnya pemahaman tentang nilai hakiki dari sakramen perkawinan yang harus dirawat terus menerus oleh pasutri.

Dikatakan Rm. Wanta, realitas menunjukkan bahwa tidak ada keluarga yang sempurna. Namun dalam ketidaksempurnaan itu dua pribadi berjalan bersama untuk saling melengkapi satu sama lain.

Menurut Pastor Paroki ini, ada delapan sumber konflik dalam keluarga yaitu Penghasilan, Anak, kehadiran pihak lain, Seks dan Keyakinan.

“Hal-hal seperti ini harus diperhatikan oleh para pasutri. Oleh karena itu dialog menjadi bagian yang sangat penting dalam keluarga,” kata Rm. Wanta.

Selain itu Rm Wanta memberikan beberapa tips yang bisa dipratekkan oleh para pasutri.

Pertama; jangan mendiamkan pasangan kita; Kedua, jangan menumpahkan semua perasaaan pada pasangan kita, menahan diri dan tidak menyerang pribadi pasangan;

Ketiga, jangan lari dari pokok pembicaraan; Keempat, jangan pernah mengatakan engkau tak pernah… atau engkau selalu;

Kelima, jangan menggunakan kritikan sebagai lelucon; Keenan, siapkan suasana, tempat, waktu untuk menyatakan ketidaksepakatan;

Ketujuh, sediakan jalan pemecahan bagi setiap kritikan yang anda lontarkan; Kedelapan, kalau salah akuilah tapi apabila benar diamlah.

“Bacaaan dari surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus 4:29-32 menjadi rujukannya,” ungkap Rm. Wanta.

Sementara Psikolog C. Prammu Hartadi, S.Psi, menegaskan, konflik dan kekerasan tidak hanya berpengaruh secara fisik tetapi juga bisa berpengaruh secara mental.

Orang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, katanya, akan mengaami gangguan mental.

“Jika tidak dikelola secara baik dan benar akan merugikan pribadi pasangan. Oleh karena itu kita harus berusha untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Konflik dalam hidup berkeluarga harus atur sedemikian rupa sehingga tidak merugikan kedua pasangan dan juga anak-anak yang dianugerahkan oleh Allah.” tegas Pak Prammu.

Lebih lanjut Prammu Hartadi memberikan tips sederhana untuk membangun hidup yang sejahtera dan bahagia dengan istilah:SATE KUIR ADA MAK (Sadari, Terima, Syukuri, Mengalir, Adaptasi dan maknai.

Hari studi bersama ini juga menghadirkan Pasutri Pur-Yasio yang membagikan pengalaman perjalanan panggilan hidup sebagai suami istri.

Menurut pasutri ini, perjalan an hidup sebagai suami istri memang tidak mudah. Dua pribadi yang berbeda dipanggil untuk ada bersama supaya saling melengkapi satu dengan yang lain.

“Kehidupan keluarganya akan tetap bertahan dan bahagia karena selalu ada dialog dan doa bersama dalam keluarga. Inilah yang menjadi kekuatan dasar dalam mengarungi bahtera rumah tangganya,” ungkap pasutri ini.

Hari studi bersama ini semakin menarik dengan adanya sesi tanya jawab yang dikomandoi oleh RD. Vian, selaku moerator

Suasana semakin hidup dengan gaya bicara dan strategi untuk membangkitkan partisipasi peserta.

Banyak pertanyaan dan diskusi yang dibangun saat itu.

Hari studi bersama diakhiri dengan pemberian kenangan kepada para nara sumber oleh RD.Venus (Deken Bali Timur); RP. Oris OCD (Ketua BAK DBT) dan RD.Adianto Harun, (Pastor Paroki MBSM) dan dilanjutkan dengan foto bersama serta makan siang. Sayonara.***

Penulis: RP. Oris Liko OCD

Ediro:Hiro/KomsosKD

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close