LINTAS KOMISI
Trending

GEREJA SEBAGAI AGEN PEMUTUS MATA RANTAI COVID-19

Oleh: Kelompok 4 Pelatihan Jurnalistik Bagi Seksi Komsos di Pulau Lombok

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak dari segi kesehatan, kebiasaan, ekonomi, sosial,  dan pariwisata. Ternyata, pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap kehidupan menggereja. Salah satunya di Gereja Katolik di Pulau Lombok yaitu, Gereja St. Maria Immaculata Mataram.

Pastor Paroki Mataram RD. Laurensius Maryono

Gereja Katolik Maria Immaculata Mataram selama new normal life menekankan pentingnya  menaati protokol kesehatan, sehingga Gereja dapat menjadi agen pemutus mata rantai covid 19.

Gereja yang berada di jantung Kota Mataram itu memiliki  kurang lebih 2.500 jiwa umat, dengan 365 kepala keluarga.

Pastor Paroki Maria Immaculata Mataram, RD. Maryono saat ditemui Tim Komsos Keuskupan Denpasar, menyampaikan virus ini berdampak luar biasa dalam kehidupan, terutama pada segi ekonomi umat. Beberapa umat katolik yang terpaksa di rumahkan menjadi keprihatinan utama.

Hal itu juga membuat psikologis umat menjadi cepat cemas dan khawatir terhadap penyakit yang tertular dan menular. Namun, umat yang terpapar Covid-19 juga memiliki kesadaran yang tinggi sehingga ketika terpapar, mereka langsung menjalani isolasi mandiri.

“Gereja bertindak tegas terhadap umat yang tidak mematuhi protokol kesehatan saat berada di area gereja,” ujar Romo Maryono. Lanjutnya, “Paroki Mataram sudah mulai memasuki new normal, di mana gereja telah dibuka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai virus ini. Umat yang menggunakan masker dan menjaga jarak merupakan gambaran gereja saat ini.”

Ibu Esti Rahayu Yulia

Salah seorang umat yang ditemui di gereja ini, Esti Rahayu Yulia, mengatakan, “Saya merasa bahagia karena gereja telah dibuka walaupun dalam situasi yang berbeda,”

Ibu Esti juga berharap agar untuk mengatasi dampak Covid-19, sebagai warga gereja juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M (Mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas).

*Kelompok 4

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close