Dalam Edukasi dan Pelatihan Eco Enzyme yang dilaksanakan di Paroki St. Petrus Denpasar, Minggu (27/60 siang juga dihadiri dan disaksikan oleh Koordinator Nasional EE Nusantara Joko Ryanto. Pak Joko, demikan kolega biasa memanggil, diundang khusus oleh Komisi PSE Keuskupan Denpasar.
Dalam wawancara dengan media ini di sela-sela pelatihan, Joko Ryanto yang telah memiliki jaringan gerakan EE di banyak wilayan Indonesia itu mengatakan salut dengan Gereja Katolik dan mengaku banyak terlibat dengan pihak Gereja Katolik.
“Gereja Katolik sangat gencar dengan gerakan Eco Enzyme. Ini karena ada himbauan dari Paus Fransiskus mengenai pertobatan ekologis. Kita diajarkan untuk selaras dengan alam,” ungkapnya.
Pak Joko mengaku, walau dirinya bukan Katolik tetapi Eco Enzyme Nusantara sudah biasa bekerja sama dengan pihak Gereja Katolik. Dia pernah mengedukasi di lingkungan Gereja di beberapa daerah seperti Jakarta, Flores, Lampung dan sebagainya. Pernah juga, katanya, melakukan sosialisasi EE bersama perkumpulan Suster se-Indonesia.
“Harapan kita, semua orang bisa menerima EE untuk menyelamatkan bumi dan lingkungan hidup, dan ini kita menjalankan secara universal tidak tersekat oleh kepentingan tertentu entah politik, agama dan sebagainya,” katanya.
Dari pengalamannya diundang oleh pihak Gereja, Pak Joko sangat terkesan dengan pernyataan seroang Romo di Lampung.
“Kami pernah beri pelatihan di Lampung. Ada seorang Romo di Lampung mengatakan bahwa Eco Enzyme ini adalah tiket masuk surga. Hal ini karena memang EE adalah aplikasi nyata dalam berbuat baik bagi semua orang. Sehingga pernyataan Romo itu bisa ada benarnya,” katanya.
Pak Joko juga mengaku senang bertemu dengan Rm. Venus, selaku Ketua Komisi PSE. “Hari ini saya senang bertemu dengan Romo Venus, selama ini sudah sering dengar nama dan gerakan Eco Enzyme-nya ,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Pak Joko juga dengan senang hati memberikan edukasi mengenai aplikasi atau manfaat EE kepada peserta serta bersedia melakukan tanya jawab dengan peserta.
*Hironimus Adil