LINTAS KOMISIPUSAT PASTORAL
Trending

ECO-ENZYME HEBAT!

Komisi PSE Keuskupan Denpasar menghadirkan Ketua Eco-Enzyme (EE) Nasional, Joko Riyanto di Rumah Singgah St. Mikael, Br. Semer Kerobokan Badung, Bali, Minggu, 17/10/2021.

Komisi PSE bersama kelompok kerja EE membuat EE secara rutin hampir setiap Minggu. Pembuatan EE sempat terhenti karena adanya PPKN akibat cukup tingginya level pandemic covid 19 di Bali.

Setelah vacum selama 1 bulan, yang dibarengi dengan menurunnya covid 19 di Bali, maka Komisi PSE mengambil kebijakan agar pembuatan EE tetap dilaksanakan setiap hari Minggu, dengan prokes yang ketat, dan dalam jumlah terbatas.

Anggota yang diijinkan hadir hanya 2 orang untuk setiap kelompok. Sedangkan yang lain diwajibkan mengirim bahan organic (BO) ke Rumah Singgah.

Berbeda dengan Minggu 17-10-2021, Komisi PSE mengundang semua anggota untuk hadir dan membuat serta memanen EE.

Peserta yang hadir 30 orang, dan dari tim Komisi PSE hadir : Kustati, Handoko dan Firman. Kehadiran bapak Joko Riyanto Ketua EEN memberikan semangat bagi kelompok kerja EE.

Dalam sharingnya, pak Joko menjelaskan keprihatinan tentang kondisi bumi kita. “Hutan-hutan lindung yang besar di beberapa benua sudah mulai berkurang akibat penebangan liar, pembakaran hutan, dan sebagainya. Belum lagi dengan dibangunnya rumah-rumah kaca yang merusak lapisan ozon. Perilaku manusia yang merusak alam dan lingkungan ini membuat bumi kita menjadi ‘sakit’ dan mengakibatkan berbagai bencana alam yang menimbulkan kerusakan hebat serta menelan banyak korban jiwa,” katanya.

Dia menambahkan, bumi perlu dirawat dan dipulihkan dari situasi penderitaannya.
Eco-enzyme, katanya, merupakan salah satu solusi dalam merawat bumi.

“EE adalah cairan multi guna. Tidak saja manfaatnya bagi alam seperti tanaman, bumi, air dan udara, tetapi juga bagi kesehatan manusia,” lanjutnya.

Pak Joko juga memberikan berbagai contoh dalam sharingnya. Menurutnya, banyak orang mengalami kesembuhan dari berbagai penyakit dengan memanfaatkan EE. Tetapi ini bukan berarti EE menjadi satu-satunya obat.

“Pertama-tama penyakit bisa sembuh bila kita merubah pola makan, pola istirahat atau tidur dan pola makan kita. EE hanya mendukung sebagai obat luar. Disamping itu ada juga tanaman lain yang sangat bagus manfaatnya bagi kesehatan, salah satunya daun kemangi. Kemangi bisa mengurangi berbagai penyakit, kemangi sangat banyak manfaatnya bagi tubuh kita. Pengolahannya, rebus air bersih dengan menggunakan panci stenles atau yang terbuat dari tanah liat, didihkan, lalu masukkan kemangi yang sudah dicuci bersih, tutup dan matikan apinya. Biarkan 30 menit – 1 jam, lalu minum air tersebut bertahap,” ungkapnya.

Usai pemaparan sharing dari pak Joko, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Banyak peserta antusias bertanya dan mensharingkan pengalaman mereka.

Pada umumnya peserta bertanya atau sharing terkait dengan kesehatan dan manfaat EE.

Pertemuan dilanjutkan dengan foto bersama, makan siang dan pembuatan EE serta panen EE. Semua peserta meneriakkan yel-yel: Salam EE, EE hebat, sambil menunjukkan 3 jari sebagai symbol EE.

*Jeanne-Kust Tukan
Editor: Hiro/KomsosKD

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close