DUA TAHUN VAKUM, KKI KATEDRAL DENPASAR SUKSES GELAR SOMA 2022
Dewan Pastoral Paroki Roh Kudus Kudus Katedral Denpasar melalui Seksi Karya Kepausan Indonesia (KKI) kembali menyelenggarakan School of Missionary Animators (SOMA) selama tiga hari di Aula Keuskupan Denpasar pada tanggal 24-26 Juni 2022 setelah dua tahun vakum karena situasi global saat ini.
Dalam perencanaannya, sebenarnya kegiatan ini sudah dilaksanakan pada 27-29 Mei 2022 namun karena beberapa hari sebelumnya, Ayahnda RD. Herman Yoseph Babey dipanggil Tuhan sehingga Romo Babey yang juga menjabat sebagai Direktur Diosesan KKI Keuskupan Denpasar ini harus pulang ke Maumere, Flores.
Karena situasi duka dan perlu penyesuaian dengan jadwal pelayanan pastoral sehingga SOMA baru bisa dilaksanakan pada 24-26 Juni 2022.
Kegiatan ini dikuti oleh 42 peserta dari 46 orang yang mendaftar.
Peserta merupakan utusan dari lingkungan se-Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar namun ada 6 peserta yang batal ikut karena alasan pribadi.
Hari pertama, para peserta diajak untuk memperkenalkan diri dan motivasi apa untuk ikut kegiatan SOMA, mengetahui Orientasi SOMA KKI, Urugensi Pastoral Anak, Misi Trinitas-Misi Gereja-Misi KKI, Psikologi Anak, Profil Pendamping dan Spritualitas Pendamping.
“Animator/tris harus bisa melayani seperti Yesus. Jadi jika mulai menjadi pendamping sekami harus bisa melayani seperti Yesus. Jangan berpikir tentang diri sendiri, tinggal di mana, dapat bayaran berapa tetapi marilah menjadi pelayan yang setia, berkorban dan rendah hati. Seorang pendamping Sekami juga harus memiliki iman yang militan. Sebagai anggota Gereja yang sudah dibaptis harus terlibat dalam tri tugas Yesus sebagai Imam, Nabi dan Raja,” kata RD. Herman Yoseph Babey dalam penjelasannya.
Hari kedua, peserta diajak untuk mendalami materi tentang Kitab Suci yang disampaikan oleh RD. Herman Yoseph Babey.
Kreativitas Temu Sekami 1 tentang Bercerita dan Permainan (teori dan praktek) disampaikan oleh Kak Bowo dan Kak Laurens Sogen, Tim KKI Keuskupan Denpasar.
Kreativitas Temu Sekami 2: Lagu dan gerak- Alat Peraga- Praktek dan Perutusan Misioner disampaikan oleh Kak Ina, Kak Bowo, Kak Laurens Sogen dan Romo Babey.
Pada setiap sesi selalu diselingi dengan Animasi lagu, gerak dan permainan kreativitas lainnya dari Tim Animasi KKI Keuskupan dan Tim Animasi Katedral sehingga suasana selama pelatihan SOMA tidak membosankan.
Bahkan para peserta begitu antusias dengan penuh rasa sukacita dan kegembiraan.
Hari ketiga, dilanjutkan dengan Rencana Tindak Lanjut, Evaluasi dan Persiapan Misa Perutusan. Misa perutusan dan pelantikan sebelumnya direncanakan di Kapela Keuskupan namun dipindahkan ke dalam gereja Katedral Denpasar pada Misa pkl. 18.00 wita yang dipimpin oleh RD. Herman Yoseph Babey.
Ke 42 Animator/tris Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar ini akhirnya resmi dilantik dengan mengucapkan Janji Misioner dengan memegang lilin bernyala di tangan kanan lalu kemudian Romo Babey memberkati dan mereciki dengan air berkat.
Sebelum berkat penutup, RD. Herman Yoseph Babey yang selalu akrab dengan anak-anak ini mengharapkan agar para Animator/Animatris bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat selama SOMA pada kelompok binaan Sekami dan Remaja.
“Pendamping Sekami benar-benar harus menjadi pribadi yang tulus, setia dan sabar menghadapi segala situasi untuk mengikuti Yesus dan mewartakan kerajaan Allah di tengah anak Sekami dan Remaja. Dan selamat menjalankan hidup hanya dari Roh Allah dan menjadikan dirimu berkat bagi orang lain,” kata RD. Herman Yoseph Babey.
Setelah selesai ibadah, dilanjutkan dengan sesi foto di dalam gereja, makan malam bersama di basemen sekaligus pembagian sertifikat SOMA bagi peserta.
Ajeng Silvata, salah satu peserta SOMA dari lingkungan Regina Pacis mengaku sangat bersyukur karena berkat doa Novenanya dia bisa mulai menjadi bagian dari pelayan Tuhan untuk adik-adik Sekami dan Remaja.
“Saya sebagai Orang Muda Katolik juga mengajak rekan-rekan Orang Muda Katolik lainya supaya bisa meluangkan waktu untuk menjadi pelayan Tuhan dalam kelompok Sekami dan Remaja dan juga jenis pelayanan lainnya karena Gereja juga membutuhkan partisipasi dari kaum muda,” ungkap kak Ajeng Silvata penuh semangat.

Theo Bala Blolong
Editor: Hiro/KomsosKD