LINTAS PAROKI

DIRGAHAYU KE 80 GEREJA KATOLIK TANGEB

Oleh : Hironimus Adil

Gereja Katolik St. Theresia Tangeb telah menempuh perjalanan iman selama 80 tahun.

Perayaan Ekaristi syukur atas HUT ke 80 dilaksanakan, Minggu, 4 Oktober 2020.

Kendati tidak ada pesta meriah sebagai tanda ikut prihatin akibat masih mewabahnya Covid 19, namun ada hal istimewa yang memahkotai perayaan 80 tahun ziarah iman paroki itu.

Betapa tidak, tepat pada HUT ke 80 ini juga bersamaan dengan tiga peristiwa iman sekaligus.

Tiga peristiwa iman itu yakni bersyukur atas HUT ke 40 (Panca Windu) Imamat Pastor Paroki St. Theresia Tangeb P. Alex Dato Lelang Wayan, SVD, penerimaan Sakramen Krisma kepada 101 orang umat dan pelantikan perdana Prodiakon di paroki itu sebanyak 8 orang.

Perayaan tidak dilaksanakan di gereja, tetapi mengambil tempat di halaman SMAK Thomas Aquino, Tangeb, yang terletak persis di belakang gereja.

Umat yang mengikuti misa pun terbatas hanya mereka yang menerima Sakramen Krisma, Prodiakon yang dilantik, sejumlah pengurus DPP dan pengurus Dewan
Stasi serta sejumlah petugas liturgi. Total sekitar 150 orang.

Hal tersebut sebagai antisipasi terjadinya kerumunan banyak orang. Protokol kesehatan pun diterapkan secara ketat pada perayaan ini.

Perayaan dipimpin Gembala Teritinggi Gereja Katolik Keuskupan Denpasar Mgr. DR. Silvester San.

Ada 4 imam yang turut mendampingi Bapak Uskup dalam perayaan iman penuh sukacita itu, yakni Pastor Paroki sekaligus Yubilaris P. Alex Dato, SVD, Pastor Rekan Paroki Tangeb P. Agustinus Sumaryono, SVD, P. Leonardus Pieter Pungki Setiawan, SVD dan satu imam putra
kelahiran Tangeb RD. Thomas Almasan.

Kendati sederhana, namun tidak mengurangi kemeriahan terutama makna dari peristiwa iman tersebut.

Bapak Uskup dalam homilinya, menyampaikan rasa syukur atas usia 80 tahun perjalanan Gereja Katolik Tangeb, sebab dalam perjalanan usia yang cukup matang ini telah banyak buah-buah manis yang dihasilkan.

Namun demikian, Bapak Uskup berharap agar Gereja ini maupun seluruh umatnya dalam ziarah hidup ke depan harus terus menghasilkan buah-buah yang baik.

Sesuai Bacaan Ijin hari Minggu ini, menurut Bapak Uskup, status sebagai seorang Kristen Katolik tidak otomatis menyelematkan dirinya untuk masuk dalam Kerajaan Surga, tetapi harus disertai dengan perbuatan-perbuatan yang baik, seperti keadilan dan kebenaran.

“Status sebagai seorang Kristen Katolik tidak menjamin menyelamatkan kita untuk masuk Surga, hanya perbuatan-perbuatan baik yang menyelamatkan kita,” tegas Mgr. San.

Dalam kehidupan pun, lanjut Bapak Uskup, jangan berhenti pada status yang dimiliki termasuk bangga memiki status terhormat dalam Gereja atau di tengah masyarakat tetapi harus dibarengi usaha dan perjuangan yang sungguh supaya sukses dalam hidup serta menghasilkan buah yang baik dan manis.

Kepada para Krismawan-krismawati, Bapak Uskup mengingatkan bahwa Sakramen yang diterima sebagai tanda dewasa dalam iman dan siap menjadi saksi Kristus ditengah masyarakat majemuk.

Demikian pula kepada Prodiakon yang dilantik, Bapak Uskup mengingatkan bahwa tugas yang diemban adalah tugas pelayanan luar biasa antara lain membantu imam membagi komuni suci dan memimpin Ibadat Sabda sesuai kebutuhan.

“Semoga seluruh umat, terutama para krismawan-krismawati, prodiakon dapat menjadi pengikut Kristus yang baik, menjadi penggarap kebun anggur Tuhan yang setia yang dapat menghasilkan buah-buah yang manis, “harap Bapak Uskup.

Sebelum berkat Penutup, diisi dengan beberapa sambutan.

Ketua BPI, Rai Gregorius, mengungkapkan syukur kepada Tuhan karena walau masih dalam pandemi korona tetapi masih bisa berkumpul untuk merayakan peristiwa iman ini dengan jumlah umat yang terpakasa dibatasi.

Pak Rai, demikian biasa disapa, menyampaikan terima kasih kepada Bapak Uskup dan para imam konselebran, sekaligus proficiat kepada Pater Alex yang merayakan 40 tahun imamat, para penerima Sakramen Krisma dan Prodiakon perdana paroki itu.

Pastor Paroki, P. Alex Dato, juga menyampaikan syukur, terima kasih serta permohonan maaf jika selama kehadirannya selama melayani paroki itu ada hal-hal yang kurang berkenan.

Sambutan penutup disampaikan oleh Bapak Uskup, yang juga menyampaikan selamat atas HUT ke 80 paroki itu, serta proficiat kepada Pastor Paroki dan Rekan serta seluruh umat.

Bapak Uskup juga menyampaikan selamat khusus kepada Pater Alek, para Krismawan-Krismawati dan Prodiakon.

SEKILAS PERJALANAN GEREJA KATOLIK TANGEB

Perjalanan panjang paroki ini dimulai tahun 1939, ketika seorang misionaris SVD, P .Simom Buis,SVD, merintis Paroki St. Theresia Tangeb, yang dibantu oleh beberapa Katekis yaitu Pan Paulus, Pan Regig dan Pan Rosa.

Kehadiran Sang Misionaris Sabda Allah dan para Katekis itu menjadi cikal bakal tumbuhnya benih iman atau sebagai kabar gembira di Tangeb.

Katekumen (baptisan dewasa) pertama berjumlah 15 orang, yang dibaptis pada 15 Desember 1940, bersamaan pemberkatan gedung gereja pertama yang mulai dibangun tahun 1939 oleh Pater Simon Buis, dan diselesaikan oleh Pater Kersten, SVD, tahun 1940.

Seiring berjalannya waktu, gereja paroki Tangeb mengalami pemugaran pada tahun 1989 hingga 1990.

Benih iman itu bertumbuh subur dan telah menghasilkan buah berlimpah hingga usianya yang ke 80. Beberapa imam dan suster pun lahir dan terpilih dari paroki ini.

Perkembangan umat Paroki St. Theresia Tangeb, selain di pusat paroki, juga tersebar di tiga stasi yakni Stasi: Abianbase, Cemagi dan Sading.

Itulah sekilas perjalanan waktu yang penuh berkat yang telah dimulai oleh para perintis serta sesepuh paroki, dan akan diteruskan oleh generasi selanjutnya.

Banyak selamat untuk Paroki St. Theresia Tangeb. *Hironimus Adil

 

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close