PUSAT PASTORAL
Trending

DIPANGGIL DAN DIUTUS UNTUK BERANI BERSAKSI

Oleh : Hironimus Adil

Promosi panggilan dilaksanakan Komisi Panggilan dan Seminari Puspas Keuskupan Denpasar, Selasa, 24 Februari petang, dari Aula Keuskupan Denpasar.

Bekerjasama dengan Komisi Komsos Puspas Keuskupan Denpasar, acara ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting serta live streaming (siaran langsung) di Youtube Komsos Keuskupan Denpasar.

Acara ini dipandu oleh Sekretaris Komisi Panggilan dan Seminari (Kompas) Sr. Katrin, RVM, yang baru memulai karya di Keuskupan Denpasar (KD) Januari 2021 lalu, menggantikan Sekretaris Kompas sebelumnya Sr. Falen, RVM.

Setelah dibuka dengan doa, promosi panggilan ini dilanjutkan dengan sapaan kasih Ketua Kompas Puspas KD RD. Patrisius Woda, langsung dari Mataram, Provinsi NTB.

Dalam sapaannya, Rm. Woda, demikian biasa disapa, mengatakan sangat gembira bahwa kegiatan ini dapat terlaksana dalam situasi pandemi saat ini, walaupun secara virtual.

“Situasi pandemi korona membuat kita terhalang untuk kegiatan tatap muka sebagaimana pada dua tahun lalu atau sebelumnya. Sejak pandemi tahun lalu, kita tidak bisa berbuat banyak dan bersyukur hari ini kita bisa berjumpa dalam pertemuan secara virtual ini,” katanya.

Rm. Woda menguraikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan setiap kongregasi di Keuskupan Denpasar dan kali ini ada dua kongregasi yang ingin diperkenalkan.

“Mereka akan memperkenalkan kongregasinya, bagaimana menghidupi kongregasinya serta memberi kesaksian tentang panggilan mereka seturut tema kegiatan ini yaitu: Dipanggil dan diutus untuk berani bersaksi di tengah masyarakat majemuk,” ungkap Pastor yang juga menjabat Ketua Yayasan Insan Mandiri Denpasar Cabang Lombok ini.

Diharapkan setelah mengenal, anak-anak dan kaum muda terinspirasi masuk dalam panggilan khusus, baik terpanggil menjadi suster maupun menjadi imam atau bruder.

Ada dua kongregasi yang diperkenalkan dalam promosi panggilan kali ini dengan menghadirkan narasumber dari kedua kongregasi tersebut.

Mereka adalah kongregasi Suster Maria Berduka Cita (SMBC) yang diwakili dua orang suster sebagai narasumber yaitu Sr. Adelgunda Selan, SMBC dan Sr. Damiana Kadun, SMBC.

Lalu Kongregasi Suster Maria Immaculata (SMI) diwakili oleh Sr. Rosalia Raya Tadon, SMI.

Dalam acara ini masing-masing narasumber diberi kesempatan untuk memperkenalkan kongregasi mereka, mulai dari kapan berdiri, siapa pendirinya, visi dan misi kongregasi, karya-karya mereka dan di mana saja mereka berkarya, dan sebagainya.

Selain itu, masing-masing narasumber juga mensheringkan pengalamannya terpanggil pada panggilan khusus menjadi suster, sekaligus mengajak anak-anak dan kaum muda yang memiliki panggilan untuk tidak ragu menghubungi kongregasi mereka atau kongregasi lainya. Demikian juga bagi kaum pria yang ingin menjadi imam atau bruder.

Sr. Damiana, MBSC dalam sheringnya mengatakan bahwa panggilannya merupakan rahmat dari Tuhan sendiri dan bahagia dipilih Tuhan dalam panggilan khusus ini.

Ketika seorang peserta bertanya apakah menjadi suster atau Romo itu susah? Pertanyaan ini dijawab oleh Sr. Rosalia, SMI, bahwa panggilan apapun pasti butuh perjuangan, demikian halnya dengan panggilan khusus. Karena itu susah atau tidak itu kembali ke diri masing-masing, setiap orang punya kelemahan tetapi hendaknya setiap orang harus menghidupi motivasinya. Dan perlu disadari bahwa panggilan khusus merupakan pilihan Tuhan sendiri.

Rm. Woda, Rm. Herman Yoseph Babey dan Rm. Agus Sugiyarto yang mengikuti promosi panggilan secara virtual ini mewakili para imam untuk menjawab pertanyaan tadi.

Rm. Woda, bersaksi bahwa panggilan imamatnya sangat membahagiakan, menjalaninya dengan senang hati karena dengan rahmat imamat yang dimilikinya bisa membantu banyak orang menjadi lebih baik dengan membawa mereka mengalami kasih Kristus.

Sementara Rm. Babey mengatakan, secara manusiawi banyak orang pasti bilang susah karena ingin menikmati berbagai tawaran menarik duniawi. Tetapi kalau ditanggapi secara iman harus diyakini bahwa ini adalah panggilan khusus dari Allah sendiri maka serahkan semua pilihan itu pada kehendak Allah sendiri.

“Bahwa tidak semua orang yang dipanggil itu akan terpilih, seperti kata Kitab Suci, banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih,” ungkap Rm. Babey.

Rm. Agus Sugiyarto berkisah bahwa panggilannya muncul justru ketika sudah menjadi katekis. Bagi Rm. Agus, panggilannya tidak terlalu begitu jelas, tetapi rupanya Tuhan sendiri yang membimbingnya dan kalau sudah menjadi kehendakNya, maka tidak ada seorang pun punya kuasa untuk menolak.

Promosi panggilan ini semakin menarik karena ada sekian banyak pertanyaan lain yang diajukan peserta baik secara langsung maupun secara tertulis.

Beberapa Suster dan Romo, baik yang ada di tempat acara maupun yang mengikutinya dari rumah menjawab setiap pertanyaan dengan baik, seturut pengetahuan dan pengalaman mereka.

Promosi panggilan ini berlangsung selama satu setengah jam, dimulai pukul 17.00 sampai pukul 18.30. wita.

Sampai jumpa pada promosi panggilan berikutnya.

*Hironimus Adil

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close