LINTAS PERISTIWA
Trending

Dimahkotai Perak Imamat Pastor Rekan, Umat Palasari Bersukacita Rayakan HUT Paroki ke-83

PALASARI – Umat Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Palasari, larut dalam sukacita menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 83 parokinya.

Sejarah mencatat, Pastor Simon Buis, SVD, bersama 18 KK yang datang dari Tuka, Badung, tiba di Palasari (lama) pada 15 September 1940. Sejak itulah jejak Gereja Katolik menaburkan ‘benihnya’ dan terus bertumbuh serta berkembang hingga kini di wilayah ujung barat pulau Bali tersebut.

Sukacita umat menjadi berlipat, sebab tepat pada HUT ke 83 Paroki HKY Palasari yang jatuh pada 15 September 2023, dimahokotai dengan Pesta Perak (25 tahun) Imamat Pastor Rekan Paroki Palasari RD. Benediktus Deni Mary.

Romo Deni, demikian biasa disapa, ditahbiskan menjadi imam 25 tahun lalu, tepatnya 15 September 1998, justru bertempat di Palasari oleh Uskup Ruteng kala itu Mgr. Eduardus Sangsun, SVD (alm.) Secara iman, semua ini pasti atas rencana dan kehendak Tuhan sendiri, di mana saat merayakan perak imamatnya, Rm. Deni justru sedang berkarya di paroki saat pertama kali dia mengikrarkan janji suci menjadi imam Tuhan.

Gereja Palasari yang indah pada HUT Paroki Palasari ke 83

Perayaan Syukur

Syukuran atas HUT ke 83 Paroki Palasari dan HUT Imamat Rm. Deni, dirayakan dengan penuh syukur dalam Perayaan Ekaristi Meriah yang dilaksanakan di gereja HKY Palasari, Jumat, 15 September 2023 petang.

Perayaan syukur tersebut juga menjadi bertambah, sebab pada hari yang sama dilaksanakan pemberkatan ulang Balai Adat Pemaksan (Banjar) Palasari yang baru saja selesai direnovasi.

Pemberkatan ini dilaksanakan di siang hari yang sama (sebelum misa syukur) dengan upacara Ibadat Sabda yang dipimpin oleh Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San. Upacara ini juga dihadiri oleh Vikjen Keuskupan Denpasar RP. Yosef Wora, SVD, tiga imam yang berkarya di Palasari, pengurus Adat Pemaksan Palasari, pengurus DPP dan sejumlah umat lainnya.

“Tempat ini sudah direnovasi dengan bagus, semoga membawa manfaat bagi umat atau siapa saja yang menggunakan balai adat ini,” harap Bapak Uskup saat memberkati balai banjar Palasari ini.

Sebagaimana biasa dalam menyambut hari besar di Bali, di pagi hari umat Palasari melaksanakan Mebat di masing-masing lingkungan. Mebat adalah tradisi membuat masakan khas Bali yang dilakukan secara bersama-sama oleh warga dalam satu banjar.

Puncak rangkaian syukur itu adalah Perayaan Ekaristi. Misa dipimpin oleh Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, selaku selebran utama. Belasan imam yang hadir turut mengambil bagian dalam jajaran imam konselebrasi.

Dalam pengantar Misa, Bapak Uskup San mengungkapkan bahwa sore itu bersama seluruh umat Palasari berbahagia dan bergembira serta bersyukur atas kasih Tuhan dalam menyertai perjalanan Gereja Katolik di Bumi Palasari hingga memasuki ulang tahun ke 83 yang dimahkotai dengan pesta perak imamat Rm Deni.

“Kita bersyukur kepada Tuhan atas penyertaanNya bagi perjalanan paroki ini dan semoga ke depan terus bertumbuh dan berkembang, serta iman umat juga semakin diteguhkan dan berlimpah berkat. Kita juga berdoa untuk Romo Deni semoga selalu diberi kekuatan, kesehatan dan berkatNya dalam perjalanan imamat selanjutnya. Tuhan telah memiliih Romo Deni menjadi iimamNya dan semoga teladan kesetiaan Yesus selalu menginspirasi dan memampukan Romo Deni untuk selalu setia demi mewujudkan kerajaanNya,” ungkap Mgr. San.

Taat dan Pengorbanan

Sementara itu, dalam homilinya, Bapak Uskup mengawalinya dengan sebuah cerita tentang seorang penulis terkenal yang bernama Alexander Dumas. Dia telah menghasilkan banyak tulisan yang sangat inspiratif. Tetapi sang penulis memiliki sifat yang sombong dan angkuh.

Suatu ketika, demikian lanjut Bapak Uskup, seorang pemuda mewawancarai Alexander Dumas. Bertanya kepadanya, apakah dia ada keinginan menjadi seorang raja atau seorang diktator atau mau menjadi seorang Kaiser? Dia menjawab bahwa semua jabatan itu terlalu mudah dan terlalu kecil baginya kalau dia mau. Sebab, baik menjadi raja, dikator atau pun Kaiser, itu hanyalah jabatan sementara dan akan lenyap jika sudah mati.

“Sang pemuda pun diam. Si penulis melanjutkan, saya hanya mau menjadi sebuah dongeng. Sebab dongeng tidak akan pernah mati, selalu diceritakan sepanjang masa,” lanjut Mgr. San. Menurut Bapak Uskup, si penulis memiliki ambisinya sendiri untuk kemuliannya, yaitu berambisi menjadi sebuah dongeng.

Bapak Uskup melanjutkan, Yesus pun memiliki keinginan atau ambisi yaitu kemulianNya demi memuliakan BapaNya di Surga yang mengutusNya. Hal ini tersirat dari doa Yesus kepada BapaNya, “Bapa, telah tiba saatnya permuliakanlah AnakMu, supaya AnakMu mempermuliakan Engkau” (Yoh. 17:1b).

Menurut Bapak Uskup, untuk mencapai ambisi atau keinginanNya, Yesus selalu taat dan setia pada BapaNya, bahkan mau berkorban dengan mengalami kematian, kebangkitan dan akhirnya naik ke Surga.

 

Kemudian dikatakan Bapak Uskup, Romo Deni sendiri memilih moto tahbisan imamatnya dengan mengutip Injil Yohanes 17:1b di atas.

“Moto Romo Deni adalah doa Yesus kepada BapaNya (bdk. Yoh 17:1b). Yesus mau BapaNya tetap menyertai Dia agar maut tidak mengalahkanNya tapi menang. Yesus sungguh dimuliakan Allah Bapa melalui kematianNya, lalu bangkit dan naik ke Surga,” kata Bapak Uskup.

Dikatakan Bapak Uskup, Yesus itu tidak egois, Dia tidak berdoa demi kepentinganNya, tapi Dia menyerahkan seluruh hidupNya untuk manusia yang dikasihiNya, dan meminta Bapa memakai diriNya untuk kemuliaan Bapa dan diriNya.

Rm. Deni, lanjuta Bapak Uskup, tentu telah menghayati motonya untuk memuliakan Allah melalui pelayanan dan pengorbanannya sebagai seorang imam. Dia telah setia menjalani imamatnya selama 25 tahun. Suka dan duka pasti telah dilaluinya.

Yubilaris, Bapak Uskup, Pasor Paroki Palasari dan Vikjen Keuskupan Denpasar menuju ke gereja setelah disambut oleh umat di halaman gereja

“Semoga Romo Deni selalu menghayati moto imamatnya dengan meneladani Yesus yang ingin dipermuliakan agar Bapa pun dimuliakan. Keteladanan Yesus adalah taat pada kehendak BapaNya, mau berkorban dan setia sampai mati, sehingga akhirnya Dia sungguh dimuliakan,” harap Mgr. San.

Perayaan Ekaristi dalam rangkat HUT ke 83 Paroki HKY Palasari dan Pesta Perak Imamat Romo Deni, berlangsung hikmad dan meriah. Dihadiri oleh umat Palasari dan umat dari paroki lainnya di Bali Barat, keluarga Romo Deni dan undangan lainnya yang memadati gereja HKY.

Joged Bumbung Sempurnakan Sukacita

Sukacita iman umat paroki HKY bersama seluruh undangan yang hadir berlanjut dengan acara resepsi dan ramah yang berlangsung di bale banjar Palasari sebelum misa berlangsung telah diberkati oleh Bapak Uskup.

Dalam acara ini, diisi dengan sapaan kasih masing-masing oleh Pastor Paroki HKY Palasari, RD. Agustinus Sugiyarto, Yubilaris RD. Deni Mary dan Bapak Uskup.

“Dengan penuh sukacita bersama kami, kita bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan untuk Palasari ini dan Romo Deni yang telah melewati25 tahun menjadi imam. Delapan pulih tiga tahun waktu cukup lama, kalau usia manusia sudah jadi penglingsir. Telah 83 tahun umat Katolik hadir di Palasari ini,” ungkap Rm. Agus.

Menurut Romo Agus, sejak kahadiran Gereja Katolik di Palasari, banyak hal yang telah dilewati dalam membangun masyarakat di Palasari khususnya, Desa Ekasari maupun Jembrana umumnya. Dikatakan Palasari cukup dikenal, karena terkenal sebagai desa wisata, khususnya wisata religius dengan daya tarik utama gereja Palasari dan Gua Maria. Harapan ke depan, bukan hanya gereja dan gua yang terkenal tapi juga dikenal karena umatnya yang hidup penuh persaudaraan, kerukunan dan bersikap ramah.

Kepada Romo Deni, Pastor Paroki menyampaikan profisiat. “Dalam 25 tahun imamat, Romo Deni pasti mengalami banyak tantangan dan godaan duniawi apalagi Romo Deni secara fisik ganteng. Tapi Romo Deni bertahan sampai 25 tahun dan selalu komitmen dengan imamatnya karena ingin terus memulialan Tuhan dengan taat dan setia,” imbuh pastor yang dua tahun lalu telah merayakan Perak Imamatnya.

Sementara Yubilaris Romo Deni, dalam kesempatan itu mengungkapkan kekagumannya pada Pasasari yang diakuinya telah menjadi bagian hidupnya sejak kecil.

“Sejarah palasari menjadi bagian dari hidup saya sejak kecil. Tesis Doktoral saya tentang palasari. Ini adalah rumah kedua saya setelah Singaraja dan Padang Tawang. Saya menikmati pelayanan di Palsari, tempat yang menyenangkan,” katanya.

Romo Deni juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Uskup yang menempatkannya di Palasari saat ini dan memperkenankan untuk terus berkarya di Keuskupan Denpasar Tidak lupa Romo Deni menyampaikan terima kasih kepada seluruh umat Palasari yang telah bergotong royong dari sehari sebelumnya untuk perayaan syukur hari itu.

Sambutan Pamungkas disampaikan oleh Bapak Uskup. Menuru Bapak Uskup, sebagai sebuah lembaga Gereja, usia 83 tahun Paroki Palasari masih sangat muda. Berbeda dengan usia manusia, jika 83 tahun sudah tergolong usia lanjut.

Bapak Uskup juga mengucapkan syukur karena tahun 2023, dua imam Diosesan Keuskupan Denpasar merayakan Perak Imamat yaitu RD. Yasintus Nahak dan RD. Deni Mary.

“Kita bersyukur bersama kedua yubilaris khusnya untuk Romo Deni yang perayaan syukurnya hari ini. Pasti banyak tantangan, suka, duka yang telah dilalui. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita,” ungkap Bapak Uskup.

Diungkapkan Bapak Uskup, banyak rekan imam maupun umat yang mengenal Romo Deni. Banyak kebaikan dan keunggulannya, tetapi memang pasti ada juga kekurangannya karena sebagai manusia tidak sempurna.

“Selaku Uskup, saya menyampaikan apresisi dan penghargaan yang tinggi kepada Romo Deni yang merayakan perak imamatnya. Sebagai imam, kita dipanggil untuk setia bukan untuk kesuksesan. Banyak rintangan, tapi kalau komitmen dan iman yang teguh dan pengharapan kepada Tuhan, pasti semuanya bisa dilewati. Semoga Romo Deni tetap teguh dalam imamat dan taat serta setia sampai akhir,” harap Gembala Tertinggi Keuskupan Denpasar ini.

Bapak Uskup juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua dan seluruh keluarga Romo Deni yang telah menyerahkan Romo Deni pada Gereja untuk melayani Tuhan. “Semoga Tuhan melimpahkan berkat kepada keluarga, jasmani dan rohani,” harap Mgr. San, seraya berterima kasih kepada pastor, seluruh umat, DPP Palasari serta seluruh imam, suster dan undangan yang hadir. Bapak Uskup juga mengajak seluruh hadirin untuk selalu berdoa mohon panggilan khusus.

Suguhan aneka hiburan oleh anak-anak dan remaja Palasari malam itu membawa hati diliputi penuh kegembiraan dan kebahagiaan.

Joged Bumbung yang dihadirkan oleh panitia malam itu lengkap dengan grup tetabuhannya yang dipentaskan hingga tengah malam di halaman banjar Palasari, sungguh menyempurnakan sukacita penuh syukur di Bumi Palasari di hari itu. ***

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close