LINTAS PAROKI
Trending

DI DALAM DIA ADA HIDUP

Oleh : Christine

Kita telah bearada di penghujung tahun 2020 dan siap beralih ke Tahun baru 2021. Dalam situasi biasa orang merayakan pergantian tahun dengan meriah seperti tiupan terompet dan petasan. Ada juga yang merayakan dengan liburan ke suatu tempat dan berkumpul di titik-titik tetentu.

Kali ini pergantian tahun terjadi dalam keprihatinan pandemi Covid-19. Sangat bijaksana jika kita merayakan secara sederhana tanpa kemeriahan yang berlebihan dan tetap disiplin mematuhi anjuran Satgas Covid-19 dengan menghindari kerumunan dan menjaga jarak. Dengan demikian kita terhindar dari bahaya Covid-19.

Menutup Tahun 2020, Gereja Katedral menyelenggarakan misa dan Adorasi kepada Sakramen Mahakudus (31/12/2020). Misa dilangsungkan secara offline maupun streaming. Misa dipimpin oleh Romo Herman Yoseph Babey-Pastor Paroki.

Dalam Kotbanya Romo Babey mengajak umat, sejenak menengok perjalanan hidup setiap pribadi. Katanya: “kita semua pasti pernah menjadi bayi, anak-anak dan remaja. Dalam rentang usia itu, tumbuh kembang kita sangat bergantung pada orang tua-papa mama,” kata Romo.

Ia melanjutkan, ketika dalam rahim, kehidupan kita sangat bergantung pada perjalanan hidup seorang mama yang memelihara dan merawat dengan kasih sayang hingga kita lahir. Hidup kita sungguh bergantung pada orang tua dan ada orang lain yang turut mempengaruhi perkembangan fisik dan iman kita.

Romo melanjutkan, Jika kita tidak dipelihara dan dirawat tentu kita tidak berkembang dengan baik, sampai dengan kehidupan saat ini. Selama periode itu hidup kita sangat ditentukan orang tua dan orang lain. Orang tua sangat menentukan siapa kita dan kemana kita.

Masih dalam kotbahnya Romo Babey mengatakan bahwa kita berada di hari atau jam-jam terakhir tahun 2020, sebelum beralih ke tahun 2021, coba kita lihat baik-baik. Siapa yang membuat kita ada, yang membuat kita mampu menatap masa depan dengan penuh semangat dan kepastian?

Tentu ada jalinan relasi yang baik dengan orang tua kita dan ada Tuhan yang membuat kita tetap hidup dan tegak berdiri. Hal inilah yang membuat kita gampang bersyukur dan kita merasa tidak sendirian selama durasi waktu tersebut, kata Romo bersemangat.

Berikutnya Romo Babey mengajak umat melihat realitas situasi hidup manusia sepanjang tahun 2020, khususnya sejak bulan Maret, hidup kita banyak mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19. Dalam situasi itu, kita tidak bebas hidup di tengah keluarga, keluar rumah, ke sekolah hingga kematian semnetara kehidupan ekonomi karena stop bekerja.

Dalam derita panjang itu, kita juga menyaksikan ada orang yang meninggal karena Covid-19. Ada orang dijemput karena Covid-19 dan ada orang yang harus mengurung diri karena Covid-19. Mungkin kita aadalah orag yang beruntung karena kita bebas dari derita itu. Tetapi mungkin juga kita akan mengalami nasib sama seperti mereka. Dibalik semua penderitaan itu ada pribadi yang selalu menjaga kita.

Siapa Dia? Pasti Tuhan. Tuhan yang hadir melalui orang tua, keluarga dan orang lain yang merawat dan menjaga kita sehingga kita masiih ada hingga saat ini. Allah terlibat dalam seluruh suka duka hidup kita. Allah hadir melalui Yesus Kristus. Allah hadir dalam hidup kita. Allah adalah kekuatan dan cahaya hidup kita. Dalam Dia ada hidup. Tuhan hadir secara nyata dalam hidup kita melalui doa dan Ekaristi, tegas Romo Babey.

Apa yang harus kita lakukan? Tanya Romo Babey. Tanpa Tuhan kita bukan apa-apa, kita tidak punya kehidupan, kita tidak bergerak maju dan tidak akan mencapai kehidupan surgawi.

Pastikan Allah yang hadir dalam kehidupan kita menjadi kekuatan sampai kapanpun. Yesus Kristus cahaya kehidupan kita membiarkan Allah hadir dalam realitas kehidupan kita. Ia menata dan merawat hidup kita. Syukur kepada Tuhan yang memeluk kehidupan kita sehingga kita mampu melewati setiap kesulitan hidup kita, pungkas Romo Babey.

Mengakhiri kotbahnya Romo Babey mengucapkan: “Selamat meninggalkan tahun 2020 dan menyongsong tahun baru 2021, Tuhan memberkati kita”. Christin***

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close