Bincang Asik disingkat Bisik, merupakan program acara Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Denpasar.
Berbagai tema terutama terkait karya pastoral Keuskupan Denpasar dibahas dalam Asik yang biasanya disiarkan dalam Channel Youtube Komsos Keuskupan Denpasar.
Hari ini, Sabtu (15/8), Komsos Keuskupan Denpasar kembali menghadirkan BISIK kerjasama dengan Komisis Keluarga Keuskupan Denpasar. Acara ini juga disiarkan secara langsung (live streaming) dalam channel Youtube Keuskupan Denpasar.
Tema Bisik hari ini: Keluarga Sebagai Sekolah Iman dan Sekolah Cinta. Narasumber adalah Ketua Komisi Keluarga RD. Adianto Paulus Harun dan Pasutri Tatang-Filta bersama putra-putri mereka.
Acara ini dipandu Lorens Sogen dan Ita Setia.
Romo Adi, dalam pengantar BISIK, mengatakan, “Keluarga sebagai Gereja Mini atau Ecclesia Domestica, harus memberikan bekal iman yang mendalam bagi setiap anggotanya khususnya dalam hal ini adalah anak-anak.”
Menurut Rm. Adi, keluarga juga merupakan sekolah cinta. Cinta kasih harus menjadi dasar hidup suami isteri yang diikat oleh sakramen perkawinan.
“Pendidikan kasih dalam keluarga dapat diwujudkan melalui perhatian, saling membantu, saling menghargai, saling mengampuni atau memaafkan,” imbuh imam yang juga Pastor Paroki MBSB Nusa Dua ini.
Sementra itu Pasutri Tatang-Filta, dalam BISIK ini membagi pengalaman mereka dalam membangun kehidupan keluarga. Menurut keluarga ini, sejak masih kecil, anak-anak telah diajarkan untuk berdoa serta menekankan supaya mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
“Sebagai orang tua juga kami memberikan teladan kepada anak-anak,” ungkap pasutri asal Paroki Roh Kudus Katedral ini.
Keluarga ini juga cukup aktif dalam kehidupan dan pelayanan menggereja. Pak Tatang, menceritakan, suatu ketika keluarga ini bertugas di malam Natal. Bapak menjadi Prodiakon, istri pembawa mazmur dan anak pertama sebagai Lektor. Anak kedua mereka pun saat ini aktif sebagai misdinar di Katedral.
Ibu Filta menambahkan bahwa sebagai Ibu Rumah Tangga yang memiliki usaha kecil-kecilan di rumah, memiliki banyak waktu untuk berdialog dengan anak-anak. “Saya lebih banyak mendengarkan cerita mereka,” imbuhnya.
Sementara Ajeng, putri pertama pasutri ini mengatakan, “Teladan yang saya ambil dari orang tua adalah tanggung jawab pelayanan mereka yang luar biasa dan saya ingin terus melayani seperti mereka.”
Hal yang sama juga diungkapkan sang adik, Galih. “Orang tua selalu memotivasi saya untuk setia melayani Tuhan dan sesama,” katanya.
Sesuai namanya ‘Bincang Asik’ acara ini tidak melulu bicara tetapi juga diselingi lagu-lagu dan adakalanya juga diisi acara menarik lainnya. * Hironimus Adil
