SEMINARIS BERKABAR
Trending

“Bahagianya saya berada ditempat ini”

Oleh : Fr. Julianus Aldo Nino Keban

Mungkin judul di atas dapat mewakili seluruh perasaan saya selama hampir 3 bulan menjalani aktivitas dan rutinitas ditempat ini.

Datang ke tanah orang sendirian bermodalkan restu orangtua serta doa kepada Tuhan Yesus agar senantiasa menyertai langkah kaki saya di suasana kehidupan yang baru ini.

Bertemu dengan teman-teman baru, tentu dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda.

Jujur, saya merasa akan sangat sulit untuk berinteraksi, tapi pada saat itulah kata hati saya salah, justru mereka semualah yang terlebih dahulu datang dan memulai interaksi dengan saya.

Awal memulai suasana interaksi sedikit ragu-ragu, dikarenakan saya mesti menghafal nama dari 76 orang, sungguh jauh berbeda dengan Seminari Tuka.

Di Seminari Tuka rata-rata siswa paling banyak sekitar 30-an orang setiap kelasnya, sedangkan di satu komunitas TOR (Tahun Orientasi Rohani) sudah 76, belum ka’e-ka’e disini pusing kepala bro.

Namun semua itu akan saya lalui seiring berjalannya waktu. Kertas putih bersih mungkin akan lebih baik jika diisi dengan goresan tinta hitam, dan mungkin juga lembaran putih kehidupan ini akan saya gores bersama tinta pahit-manis serta putihnya Tipe -X untuk bertobat dari coretan-coretan yang membuat goresan-goresan itu ternodai.

Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan, tentu semua itu datang dari pengalaman yang terselip diantara rentetan rutinitas yang ada.

Contoh kecil, misalnya kerja kebun. Untuk pertama kali dalam hidup saya merasakan betapa lelahnya membuka lahan, cangkul tanah sana-sini membuat bedeng baru dan lain-lain.

Dari contoh kecil ini, pastinya ada nilai-nilai kehidupan yang saya dapatkan, bagaimana saya harus setia menyabit ilalang serta menyangkul tanah walaupun terkadang membuat tangan saya melepuh, bagaimana saya harus setia merawat sayur yang kami tanam agar tidak mati, setia datang pagi dan sore jika mendapat giliran tugas menyiram sayur.

Masih banyak lagi pengalaman yang membuat saya berpikir “Hidup ini akan sangat berarti jika saya mau masuk dan berproses didalamnya.”

Dengan ini, saya berani berkata bahwa jalan yang saya pilih ini adalah jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan kehendak hati nurani saya.

Jalan yang saya pilih ini membutuhkan sebuah pengorbanan yang tidak sedikit tentunya; meninggalkan kedua orang tua saya yang sudah sepenuh hari memberikan kasihnya, kenyamanan duniawi yang terkadang mengelabui diri sehingga saya hanya menjadi sebuah bayangan di germelapnya dunia ini, serta dia yang telah memberikan setengah hatinya untuk kusimpan meski hati itu telah tergantikan dengan rasa sesal.

Semua itu tergantikan oleh hangatnya persaudaraan yang terjalin bersama teman-teman saya secara khusus lebih dekat kepada Dia yang telah memanggil saya untuk berada di dalam Rahim Bunda Rita yang sudi menerima saya.

Tentu dalam menjalani hidup sebagai seorang frater, saya tidaklah seorang diri. Ada teman-teman sekeuskupan yang selalu menyediakan waktunya untuk berbagi keluh kesah serta canda tawa, sehingga diri saya menyadari bahwa Yesus sungguh hadir dalam hidup saya melalui teman-teman sekeuskupan saya yang tentunya dengan berbagai kepribadian yang unik.

Ada sebuah pepatah lama yang mengatakan “akhir yang indah adalah awal yang penuh dengan tanda tanya.“

Saya menyadari bahwa apa yang saya jalani hingga detik ini merupakan sesuatu yang penuh dengan tanda tanya dan ketidakpastian.

Namun saya sampai saat ini selalu percaya bahwa Yesus selalu berada disamping saya untuk menjadi guide bagi perjalanan hidup saya hingga berada pada sisi indah dari proses yang penuh dengan tanda tanya ini.

Di senja yang terlampau indah ditemani segelas kopi hangat..Rita, 28 oktober 2020***
Fr. Julianus Aldo Nino Keban

Fr. Julianus Aldo Nino Keban
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close