LINTAS PAROKI
Trending

ANTARA HOSANA DAN SALIBKAN

Memasuki bulan April, umat Katolik merayakan masuknya Yesus ke Yerusalem dengan disambut gegap gempita dan sorak-sorai melalui simbol daun palma. Itulah mengapa perayaan ini disebut Minggu Palma.

Paroki Santo Yoseph Denpasar menyelenggaraan Perayaan Ekaristi Minggu Palma sebanyak empat kali, yakni di Gereja Santo Yoseph pada Sabtu dan Minggu, 1 dan 2 April 2023 pukul 18.00 WITA serta di Gereja Yesus Gembala Yang Baik pada Minggu, 2 April 2023 pukul 06.30 dan 09.00 WITA.

Perayaan Ekaristi Sabtu dan Minggu Palma di Gereja Santo Yoseph Kepundung dipimpin oleh P. Laurensius I Ketut Supriyanto, SVD. Paduan suara dari Lingkungan Santa Bernadette menyemarakkan perayaan Ekaristi Sabtu Palma, sedangkan perayaan Ekaristi Minggu Palma disemarakkan oleh paduan suara dari Lingkungan Santo Agustinus.

Memasuki Pekan Suci, kapasitas “gereja tua” yang kecil ini pun dipadati oleh umat. Oleh sebab itu, sejak perayaan ini, Jalan Kepundung difungsikan sebagai tempat duduk tambahan untuk umat. Dengan kata lain, arus lalu lintas dialihkan selama perayaan Pekan Suci ini.

Perayaan Ekaristi diawali dengan pemberkatan daun palma di depan pendopo gereja. Selanjutnya, daun palma yang dibawa oleh umat diberkati. Para petugas liturgi kemudian memasuki gereja dengan disambut nyanyian “Yerusalem Lihatlah Rajamu” sambil umat melambai-lambaikan daun palma mereka.

Dalam homilinya, P. Ketut, demikian akrab disapa, menyatakan betapa kentaranya perbedaan dalam Perayaan Minggu Palma ini. Hal ini ditekankan dalam homilinya bertajuk “Antara Hosana dan Salibkan”.

“Pekik “Hosana” dan “Salibkan” adalah dua sisi berlawanan dalam menghadapi Yesus. Betapa mudahnya khalayak ramai berubah sikap dari memuliakan Dia, lalu dengan pengaruh para pembenci Yesus, mereka sekalian meneriakkan yang sama sekali berlawanan, “Salibkan Dia”. Oleh sebab itu, Minggu Palma sekaligus mengenangkan sikap tidak konsisten manusia terhadap Allahnya. Allah yang dipuji dan dipuji, Allah yang sama juga tidak dipedulikan, bahkan dicaci maki,” tegas Pastor Rekan Paroki Santo Yoseph Denpasar ini.

Perayaan Ekaristi Sabtu dan Minggu Palma di Gereja Santo Yoseph Kepundung ini memang diprioritaskan bagi umat lanjut usia (lansia), dengan disediakan bangku khusus bagian depan sebelah kiri dari pintu masuk gereja. Oleh sebab itu, di akhir perayaan, P. Ketut mengajak umat lansia untuk berfoto bersama.

PATER YAN MADIA: YESUS TELADAN KETAATAN

Sementara, Minggu, 2 April 2023, perayaan Minggu Palma, di Gereja Yesus Gembala Yang Baik, diselenggarakan dua kali, yakni pada pukul 06.30 dan 09.00 WITA.

Pada Misa Pertama, perarakan ditiadakan sehingga pemberkatan daun palma diselenggarakan di dalam gereja. Sedangkan pada Misa Kedua, perarakan diadakan dimulai dari depan Ruang Arnoldus di seberang gereja menuju ke dalam gereja.

Dalam homili singkat sebelum pemberkatan daun palma, P. Yan Madia, SVD menggarisbawahi suasana gegap gempita orang Yahudi ketika menyambut Yesus sebagai raja dengan pekikan “Hosana Putra Daud”, padahal Yesus masuk ke Kota Yerusalem hanya menggunakan seekor keledai, bukan kuda sebagaimana simbol raja pada umumnya.

Akan tetapi, suasana ini berubah setelah pembacaan kisah sengsara dalam Injil. Dalam homilinya setelah pembacaan kisah sengsara, P. Yan Madia, SVD menegaskan bahwa Yesus tidak lain adalah Anak Allah yang setia kepada Bapa-Nya untuk menyelamatkan manusia.

“Untuk membangun Kerajaan Allah yang menyelamatkan, Yesus sama sekali tidak menunjukan kuasa dan kekuatan-Nya, melainkan kesediaan-Nya untuk mengasihi sampai habis,” tegas Pastor Paroki Santo Yoseph Denpasar ini.

P. Yan juga menggarisbawahi makna perayaan Minggu Palma yang sering disebut Minggu Sengsara sebagai awal dari Pekan Suci.

“Kita memasuki Minggu Palma atau Minggu Sengsara karena memulai Pekan Suci yang merupakan puncak hidup dan karya keselamatan Allah dalam Yesus Putra-Nya. Maka, marilah kita memasuki Pekan Suci dengan mengosongkan diri dari semangat dan hal-hal duniawi supaya dengan mata dan hati yang jernih, kita belajar dari Yesus. Belajar bagaimana harus taat dan rela melakukan sesuatu demi kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan umat, persis seperti yang telah dibuat oleh Yesus,” pungkas P. Yan dalam homilinya.

Perayaan Ekaristi Minggu Palma pada Misa Pertama dilayani oleh Paduan Suara Lingkungan Santo Mikael dan Misa Kedua dilayani oleh Paduan Suara Lingkungan Santo Yoseph Freinademetz.

Umat terpantau memadati area Kompleks Gereja Yesus Gembala Yang Baik, mulai dari dalam gereja, basement, hingga aula semua terisi penuh dipadati umat. Meskipun demikian, perayaan ini berlangsung dengan aman dan lancar.

Foto: Adrian/Bedjo/Hiro/PanPasPSYD

Penulis
Joshua Jolly SC
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close