ANGGOTA DPRD BALI GRACE ANASTASIA BAWA ‘KADO’ ISTIMEWA PADA HUT GEREJA NEGARA
Oleh : Hironimus Adil
Perayaan HUT ke 54 Gereja Paroki Negara berlangsung secara sederhana. Selain perayaan Ekaristi yang dimahkotai pemberkatan Gua Maria dan penerimaan Sakramen Krisma, tidak ada pesta istimewa yang bersifat gebyar, mengingat masih dalam situasi pandemik Covid 19.
Tetapi sesuatu istimewa lainnya justru dibawa oleh anggota DPRD Provinsi Bali Grace Anastasia, sebagai kado pada hari istimewa itu. Grace diundang khusus oleh Pastor Paroki mapun panitia perayaan sebagai anggota DPRD. Satu-satunya umat Katolik di DPRD Provinsi Bali itu telah hadir sejak pemberkatan Gua Maria hingga perayaan Ekaristi usai.
Kehadiran Anggota Dewan dari PSI itu, tidak datang kosong. Grace yang diberi kesempatan memberi sambutan ternyata membawa kabar gembira bagi umat Paroki Negara. Grace mengumumkan secara resmi bahwa Paroki Negara mendapatkan hibah bantuan sosial dari pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp. 600 juta rupiah.
Menurut Grace, uang tersebut murni bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi Bali. Selaku anggota DPRD, Grace mengaku hanya sebagai fasilitator yang menjembatani antara pemerintah provinsi dengan pihak penerima bantuan, dalam hal ini Gereja Katolik Paroki Negara.
Grace juga mengatakan bahwa pencairan dana bantuan itu tidak lama lagi namun sudah dipastikan paroki ini mendapatkannya. “Saya mohon supaya penggunaan uang itu nantinya dapat dipertanggung jawabkan,” pintanya.
Grace menegaskan dia akan mengawal proses hibah bansos tersebut. dalam mengawal proses hibah bansos ini, Grace mengaku dibantu oleh rekan-rekannya sesama dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupeten Jembrana seraya menyebut beberapa nama. “Uang 600 juta itu, saya jamin tidak akan dipotong satu sen pun,” tegasnya.
Grace dalam kesempatan itu juga mengharapkan kepada para krismawan-krimawati maupun seluruh umat Katolik supaya senantiasa berperan aktif di lingkungan tempat tinggalnya sehingga menjadi saksi cinta kasih Kristus bagi masyarakat lainnya.
Sedianya Bupati Jembrana juga hadir dalam kesempatan itu, namun berhalangan hadir. Bupati mengutus Asisten II Setda Jembrana Ngurah Sumber. Asisten II Ngurah Sumber baru hadir usai perayaan di dalam Gereja. Sementara sambutan-sambutan semuanya dilaksanakan dalam gereja sebelum berkat penutup misa. Sambutan Bupati yang sediakan dibacakan, kemudian diserahkan oleh Asisten II kepada Pastor Paroki St. Petrus Negara RD. M. Emanuel Ano.
Sambutan lainnya disampaikan oleh Pastor Paroki dan berpuncak pada sambutan Bapak Uskup Denpasar. Sebelum beberapa sambutan itu didahului laporan dari Ketua Panitia Perayaan Jhon Diakon.
Ketua Panitia Jhon Diakon, menyampaikan terima kasih kepada Bapak Uskup, Pastor Paroki yang selalu mendampingi panitia serta para undangan, khususnya Ibu Grace Anatasia serta seluruh panitia, pembina krismawan-krimawati, para petugas liturgi dan seluruh umat.
“Kita bersyukur kepada Tuhan atas HUT Gereja dan bersamaan syukur atas Sakramen Krisma yang diterima olah 58 orang umat kita. Semoga mereka mampu menjadi garam dan terang dunia di tengah masyarakat majemuk,” katanya.
Pastor Paroki RD. Martinus Emanuel Ano, dalam sambutannya, selain mengatakan syukur juga mengajak umat untuk senantias bersatu dan rukun sebagai satu persekutuan umat Allah di Paroki Negara sebagaimana yang diharapkan Bapak Uskup dalam homilinya.
“Usia 54 tahun merupakan usia yang dewasa. Kita mendefinisikannya dengan iman yang dewasa dan mengekspresikan iman itu juga secara dewasa. Sesuai harapan Bapak Uskup, kiranya dengan bantuan Roh Kudus kita mampu meneladani pelindung kita St. Petrus yang bersama St. Paulus yang kita rayakan hari ini agar selalu menjaga persatuan dan persaudaraan serta rukun sebagai satu persekutuan umat Kristus,” harapnya.
Secara khusus Romo Eman juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ibu Grace Anastasi yang telah memperjuangkan di tingkat pemerintah supaya Gereja juga mendapat perhatian.
“Sesuai namanya Grace, artinya rahmat. Ibu Grace telah menjadi rahmat dan menjadi Saksi Gereja di pemerintahan di Bali,” ungkapnya.
Bapak Uskup Denpasar dalam sambutan puncak, menyampaikan, “Hari ini kita bergembira seraya bersyukur kepada Tuhan. Tuhan itu baik dan selalu menyertai kita.”
Bapak Uskup juga menghimbau umat agar selalu taat dengan protokol kesehatan selama masa pandemik dan itu harus menjadi kesadaran setiap orang, tidak harus menunggu himbauan pemerintah atau pun pimpinan Gereja.
Bapak Uskup juga mengingatkan bahwa mesti Gereja Katolik di Bali merupakan kawanan kecil, tetapi tetap diperhitungkan. “Oleh karena itu, sekecil apapun talenta dan potensi kita, kita harus berperan sehingga dapat berguna bagi masyarakat,” harap Bapak Uskup.
Secara khusus Bapak Uskup juga berterima kasih kepada Ibu Grace yang duduk di DPRD. “Kehadiran Ibu Grace dapat memberikan kesaksian dan memperjuangkan kepentingan masyarakat umum termasuk kepentingan Gereja. Kita dapat bantuan, karena ada Ibu Grace yang memperjuangkannya,” ungkap Bapak Uskup.
Usai sambutan, dilanjutkan berkat penutup. Setelah misa dilangsungkan acara sederhana di halaman pastoran. Ada pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun, serta beberapa acara hiburan dari Sekami dan OMK.
*Hironimus Adil