LP3KD
Trending

Audisi Menuju Pesparani Ke-3 Jakarta

Denpasar – Selama dua hari, Sabtu dan Minggu, Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke-3 Provinsi Bali melakukan audisi untuk menyeleksi para peserta yang akan mengikuti Pesparani ke-3 di Jakarta akhir Oktober 2023.

Peserta audisi PS. OMK

Ada beberapa mata lomba yang melakukan audisi antara lain Cerdas Cermat Rohani (CCR) Remaja dan CCR Anak serta Tutur Kitab Suci (TKS) yang dilaksanakan di Aula Keuskupan Denpasar, Sabtu (22/7/2023).

Menyusul Audisi untuk beberapa mata lomba paduan suara yang dilaksanakan Minggu (23/7/2023).

Audisi paduan suara ini dilaksanakan di dua tempat berbeda. Untuk kategori Paduan Suara Dewasa Pria Gregorian (PSDPG) dan Paduan Suara Remaja Gregorian (PSRG) dilaksanakan di Aula Gereja Yesus Gembala Yang Baik, Ubung, Paroki St. Yoseph Denpasar, Minggu siang.

Suasana Audisi PS OMK di Perpustakaan Widya Wahana Tuka

Kemudian untuk kategori Paduan Suara OMK, audisi diselenggarakan di ruang Perpustakaan Widya Wahana Tuka, Minggu sore.

Berlangsung Seru

Audisi CCR dan TKS berlangsung seru, dihadiri oleh anak-anak utusan dari beberapa paroki di Bali Timur. Untuk CCR, masing-masing mengutus dua orang peserta sedangkan TKS satu peserta.

Saat audisi CCR, para peserta diberikan pertanyaan seputar pengetahuan iman oleh para pengasuh dan peserta harus bisa menjawab secara cepat dan tepat (cermat).

Para peserta dan pendamping anak-anak yang mengikuti audisi cerdas cermat rohani dan tutur Kitab Suci

Menurut salah seorang pengasuh CCR, Christin Herman, penilaian kepada peserta yang lolos audisi antara lain di samping kecepatan, kecermatan dan skor nilai tinggi yang diperoleh masing-masing peserta, juga memiliki kepercayaan diri yang baik atau keberanian. Sementara dari TKS penilaiannya antara lain vokal, penjiwaan dan ketepatan alur cerita.

Tim Penilai terdiri dari Christine Herman untuk CCR Remaja, Laurensius Sogen untuk CCR Anak dan TKS menghadirkan dua orang Juri yaitu RD. Agustinus Sugiyarto (Ketua Komisi Kita Suci) dan Antonius Lilik Ismurtono.

Tiga orang terpilih sebagai peserta CCR Remaja; dari kiri: Rere, Anastasia dan Claudya

Setelah dilakukan audisi, untuk CCR Remaja, Christin Herman selaku pengasuh sekaligus penilai langsung menetapkan tiga orang anak yang memenuhi syarat dan kriteria, terdiri dari Rere (Paroki MBSB Nusa Dua), Anastasia (Paroki F.X. Kuta) dan Claudya (Paroki Roh Kudus Katedral).

Menariknya pada CCR Anak. Laurens Sogen selaku pengasuh dan penilai menetapkan empat orang anak, sehingga dilakukan babak rebutan untuk menentukan tiga orang yang akan mewakili CCR Anak Provinsi Bali.

Babak rebutan ini dilaksanakan di Aula dan disaksikan oleh semua peserta yang hadir. Pada akhirnya tiga orang anak dengan skor terbaik yang dipilih, masing-masing Jojo dari Paroki F.X. Kuta, Wagung (Paroki MBSB Nua Dua) dan Olive (Paroki Roh Kudus Katedral).

Serunya babak rebutan untuk menentukan tiga orang wakil CCR Anak

Sedangkan Tutur Kitab Suci, berdasarkan penilain Juri, yang terpilih adalah Devina dari Paroki St. Yoseph Denpasar. Menurut Romo Agus, semua anak tampil bagus dan Nilai mereka juga tidak terlalu berbeda jauh, tetapi tetap ada yang memiliki nilai lebih dan terpilih.

PSGPG Sepi Peserta

Sementara itu untuk audisi paduan suara yang berlangsung pada Minggu (23/7) kemarin juga berlangsung baik dan lancar. Tercatat peserta audisi PS. Remaja Gregorian dihadiri oleh 32 orang remaja dan didominasi remaja perempuan.

Sayangnya untuk kategori PS. Dewasa Pria Gregorian, masih sepi peminat. Hanya ada lima orang yang mengikuti audisi kemarin. Tim Penilai (Juri) untuk PS. Remaja dan Dewasa Pria Gregorian adalah Andreas Sugeng dan Mariadi Purba.

Audisi PS. Dewasa Pria Gregorian

Menyikapi PSDPG yang masih sepi, baik Andreas Sugeng maupun Mariadi Purba, berharap ke depannya masih ada lagi pria dewasa yang mau mengikuti audisi dan kepada mereka yang mengikuti audisi kemarin, kedua Juri ini berpesan jika ada temannya yang dirasa bisa ikut silahkan diinformasikan.

Sementara untuk audisi PS. OMK, peminatnya cukup tinggi. Menurut Pius Leza, yang hadir dan menjadi salah seorang Tim Penilai, peminat audisi PS. OMK cukup tinggi, ada 30-an orang yang datang. Selain Pius Leza, juga ada Eto Tagur dan Ngurah Darmadi selaku Tim Juri.

Siapa yang terpilih dan memenuhi kriteria serta syarat untuk lolos sebagai peserta yang akan mewakili LP3KD Bali dalam Pesparani ke-3 Jakarta akhir Oktober 2023 nanti, tentunya menunggu pengumuman dari Tim Seleksi atau Juri masing-masing kategori paduan suara.

Suasana Audisi Gregorian Remaja

PS. Anak Mulai Latihan

Perlu diinformasikan bahwa untuk kategori paduan suara anak (PSA) ternyata sudah melakukan seleksi lebih dulu, bahkan sejak Minggu (23/7) mereka sudah mulai latihan bersama di Paroki F.X. Kuta. Untuk PSA sebagaimana kesepakatan Panitia Pesparani, hanya diikuti oleh anak-anak dari paroki Kuta, Pecatu dan Nusa Dua.

Sementara kategori lainnya yaitu Paduan Suara Dewasa Campuran dan Paduan Suara Dewasa Wanita, rupanya tidak melakukan audisi, tetapi mempertahankan peserta yang telah mengikuti Pesparani ke-2 yang lalu. Hanya saja ada beberapa perekrutan anggota baru untuk menambah yang sudah ada atau mengganti mereka yang tidak bersedia lagi.

Quota untuk setiap kategori paduan suara pada Pesparani ke-3 jumlahnya lebih banyak dari Pesparani ke-2.

Ketua LP3KD Provinsi Bali RD. Herman Yoseph Babey, menyambut gembira pelaksanaan audisi untuk beberapa kategori lomba yang akan diikuti oleh Provinsi Bali dalam Pesparani ke-3 di Jakarta.

Penampilan Devina yang terpilih sebagai peserta Tutur Kitab Suci

Menurut Romo Babey, kendati audisi ini agak terlambat tetapi harus tetap optimis bahwa semuanya akan berjalan dengan baik. Hal ini dikatakan Romo Babey ketika menyampaikan sapaan kepada anak-anak yang mengikuti audisi CCR dan TKS di Aula Keuskupan Denpasar.

Romo Babey, secara khusus berpesan untuk semua anak yang ikut Pesparani di Jakarta nanti baik yang CCR, TKS maupun paduan suara, supaya belajar mandiri.

“Anak-anak nanti tidak diijinkan untuk didampingi oleh orang tua atau pendamping dari parokinya saat berangkat ke Jakarta. Percayakan semua pendampingan anak-anak kepada tim official Pesparani Bali. Jadi, untuk mereka yang tidak bisa mandiri dan menginginkan orang tua atau pendamping parokinya harus ikut ke Jakarta, Panitia akan menggantinya dengan peserta yang lain,” kata Romo Babey mengingatkan. ***

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close