Rabu, 23 Desember 2020, enam belas (16) orang bergabung menjadi anggota Gereja Katolik yang ditandai sakramen baptis yang diberikan oleh pastor Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar RD. Herman Yoseph Babey.
Upacara pembabtisan deewasa (katekumen) dilakaukan dalam perayaan Ekaristi, disaksikan wali babtis dengan mengikuti protoclkol kesehatan yang ketat.
Bersumber dari Firman Tuhan pada hari ini Lukas 1 : 57 – 66 mengenai Kelahiran Yohanes Pembabtis, Romo Babey mengatakan Kelahiran Yohanes Pembabtis merupakan karya Allah yang selalu menyertai uma-Nya yang percaya kepada Allah.
“Allah hadir dalam setiap peristiwa dan pengalaman hidup manusia. Orang yang sungguh beriman pada Allah, yakinlah bahwa apa yang menjadi harapan hidup dapat dijawab oleh Tuhan. Seperti Zakaria yang percaya pada Allah maka ia bisa sembuh dari kebisuannya dan bisa berkata-berkata dan memuji Allah,” kata Rm. Babey.
Karena itu Romo Babey berpesan kepada para babtisan baru, pemeliharalah iman yang dimulai hari ini dengan setia dan yakin bahwa Tuhan pasti menjawab apa yang menjadi harapan dan permohonan kita.”
Sebelum dibabtis keenambelas babtisan baru ini telah melewati proses pembelajaran dan seleksi yang ketat. Proses pembelajaran dilakukan selama 3 bulan dan dilakukan dua (2) sampai tiga (3) kali pertemuan selama seminggu melalui virtual / daring. Setelah pelajaran dilakukan ujian secara tertulis oleh pendamping / guru pengajar.
Setelah dinyatakan lulus ujian tertulis oleh pengajar kemudian diilakukan ujian lisan secara pribadi oleh pastor paroki. Setelah dinyatakan lulus dalam ujian secara pribadi kemudian dilakukan ujian lagi secara pribadi dihadapan teman-teman mereka. Setelah ujian lisan dihadapan teman-teman dinyatakan lulus maka yang bersangkutan dinyatakan boleh dibabtis.
Menurut Romo Babey, mengenai iman bukan hanya soal hafalan namun dihayati dalam hidup maka harus melalui proses yang sungguh sungguh dan serius. Setelah dibabtis, babtisan baru ini harus melewati satu masa lagi yang disebut dengan mistagogi.
Sebelum berkat penutup Romo berpesan kepada para wali babtis agar dengan sabar dan setia dalam mendampingi babtisan baru. Selalu membangun komunikasi dengan anak babtisnya untuk meneguhkan dan menguatkan mereka dengan melibatkan mereka dalam setiap tugas dan pelayanan gereja agar iman mereka tetap hidup dan terpelihara.
“Akhirnya Selamat merayakan kelahiran baru dalam iman,” ungkap Romo Babey. *
Editor: Hiro